Lihat ke Halaman Asli

Muliana Adigunawan

Penulis amatir yang terus meng upgrade diri.

Gagal Bernalar Bagian 7

Diperbarui: 14 Juni 2023   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

"Kesan pertama saat memasuki tempat baru,tidak bisa dipisahkan dari rasa penasaran yang Selalu memunculkan dilematika didalam hati, ketakutan karena ketidaktahuan atau kekhawatiran karena keingintahuan .yang terbebas dari rasa itu, tentu adalah orang berpengetahuan. "

(entah qoutes apa yang kutulis diatas ini, wkwkwkk) 

hari pertama sekolah

Niluh sukerti berjalan kaki menggandeng tangan anaknya De ana, menuju ke sekolah dasar(SD)  yang jarak dari rumahnya tidak lebih dari 1.5 km .
De ana, yang kini usianya menginjak 5.5 tahun, sesampainya disekolah yang akan menjadi tempatnya menuntut ilmu itu, dibekali uang jajan  Rp 500.lalu ditinggal pulang oleh sang ibu, lewat kata "dada dada"sambil melambaikan tangan. Kebetulan disana ada "Adi" dan" tu oyet" teman sebayanya yang biasa dia ajak bermain dirumah . (Sedang duduk dengan lugunya tanpa kata seolah berada ditempat asing yang penuh bahaya)
 lalu tegur sapa pun terjadi khas ala kebiasaan mereka dirumah(saling toss,lalu tertawa bersama)

Note:
sampai saat ini penulis masih meneliti, dimana letak ke lucuan saat orang lain bertemu temannya dijalan,atau disuatu tempat secara kebetulan,pasti tertawa. kenapa mereka tertawa?apa yang menyebabkan tawa tersebut? Bagaimana bisa tidak ada yang lucu mereka tertawa?

Lanjuett,,,,

sebenarnya ,De ana  belum cukup umur untuk masuk SD, tapi karena usianya tanggung,kalau nunggu tahun depan, tentu kelamaan pikir sang ayah yang logikanya entah dari mana!!.

Kebetulan, pada saat melakukan pendaftaran siswa didik baru saat itu, cuma ditanya anak nya umur berapa pak?
sang ayah membulatkan umur anaknya menjadi 6 tahun, kalau dibilang 5 tahun tentu bukan solusi yang baik, karena pasti tidak akan memenuhi syarat administrasi,.
Dan kebetulan nya lagi, tidak ditanyai kebenarannya lebih detailnya,.

Seorang anak yang belum bisa menulis angka 1-10, juga bahkan tidak mengerti bentuk dan wujud dari abjad A-Z itu.Hanya hafal pengucapannya saja.bahkan kocaknya lagi si anak tidak mengerti sama sekali bahasa indonesia,karena bahasa sehari-harinya adalah bahasa Bali.satu satunya yang si anak bisa adalah menggambar, itupun gambar gunung.
 Yang ini:  

Gagal bernalar.jpg1

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline