Lihat ke Halaman Asli

Harga BBM Tak Naik, Premix Gantikan Premium

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Teringat kata seorang menteri "Jika harga BBM bersubsidi tidak naik maka negara akan bangkrut". Kini harga bbm tak jadi naik tapi kok biasa-biasa saja. Wacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM, seakan hanya sebagai tes-tes kekuatan dan kekuasaan. Nyatanya kekuatan rakyat tetaplah yang terbaik dan tak dapat dibendung. Namun meski BBM tak naik, harga bensin eceran tetap naik menjadi Rp 6000.

Sekarang efek harga BBM yang tak naik meninggalkan masalah yang tak ada ujung, para elit partai yang konon mengatasnamakan membela rakyat, baik yang mendukung ataupun menolak kenaikan Harga BBM, memperlihatkan sikap kekanak-kanakan. Kini mereka sibuk saling menyalahkan, Ruhut (Demokrat yang konon pro rakyat) menganggap PKS telah menempuh jalan yang tidak benar, karena telah menolak kenaikan harga BBM.

Ada lagi yang bego demo mendukung Demokrat dan SBY untuk mengeluarkan PKS dari kualisi. Saya anggap bego karena mereka gak akan dapat apa-apa dari tetap tidaknya PKS di dalam kualisi. Kecuali mereka dibayar untuk itu.

1 April tetal berlalu, kini muncul BBM baru yaitu Premix. Adakah ini sebagai solusi jangka panjang atau hanya sebagai solusi sesaat. Boleh jadi setelah BBM jenis Premix di produksi dan telah beredar di pasaran, maka produksi premium akan dikurangi atau bahkan akan dihentikan secara berkala. Ini jelas cara licik yang ditempuh pertamina untuk merampok rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline