Lihat ke Halaman Asli

Hanya Rakyat Miskin Yang Benar-benar Paham Kondisi Rakyat Miskin

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hanya Rakyat Miskin Yang Benar-benar Paham Kondisi Rakyat Miskin. Judul artikel ini mungkin terlalu panjang untuk sebuah judul, namun bagi saya tidak ada kalimat lain yang paling pas selain kalimat diatas. Tulisan ini sejatinya sebagai pernyataan sikap saya atas rencana kenaikan Harga BBM, yang telah direncanakan Oleh Mereka yang konon Pro Rakyat miskin, mereka yang konon mau menolog rakyat miskin padahal nyatanya hanya mau "NYOLONG".

Berdasar pada artikel yang ditulis oleh Jusman Dalle " Ini Dia Fakta Tidak rasionalnya Kenaikan BBM", Berikut adalah kutipan dari artikel tersebut:

Di Depok Jawa Barat, kebutuhan standar masyarakat per hari sebesar Rp. 62.000 dengan bentuk kebutuhan pangan (beras, gula, dll) dan non pangan (listrik, pemukiman, transportasi,dll). Artinya, untuk satu orang di Depok, sebenarnya butuh Rp. 1.860.000 perbulan. Jadi adalah bentuk gagasan tidak manusiawi hanya memberi kompensasi sebesar Rp. 150.000 perbulan.


Ironis memang, Namun inilah fakta buruknya system dalam pemerintahan yang sedang berjalan. Mereka mengklaim akan membantu rakyat miskin, perhatian pada rakyat miskin, dan segala macam klaim-klaim yang mengatasnamakan rakyat miskin. Lalu apakah rakyat miskin membenarkan hal itu? Sobat pasti tau jawabannya.

Rakyat miskin hanya komuditas politik yang hanya diperhatikan 5 tahun sekali, yach hanya ketika menjelah PEMILU, namun setelahnya hanya menyisakan kepiluan. Nampaknya kita memang harus menggugat mereka yang hanya menyengsarakan rakyat miskin dan yang berpotensi miskin atas kenaikan harga BBM

Ya Allah Tuhan Kami, hanya kepada-Mu lah kami memohon. Ampuni segala kesalahan-kesalahan kami, Lindungi kami dari tindakan kesemenangan Pemerintah, Ya Allah Tuhan Kami, tiada tempat bagi kami untuk mengaduh selain hanya kepada-Mu, Amin Ya Allah Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline