Lihat ke Halaman Asli

Merefleksikan Diri di Hari Ulang Tahun Ke-31

Diperbarui: 10 Maret 2022   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dilihat dari pengertianya, Ulang Tahun adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga dan juga teman. Hadiah sering diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulang tahunnya. (Sumber: Wikipedia).

10 Maret 2022 menjadi tanggal yang ke 31 kalinya saya menjalani hidup di dunia ini. Tepatnya di tanggal 10 Maret ini, saya berulang tahun. Pada hari inilah usia saya sudah menginjak 31 tahun. Dan pada hari ini juga, tepatnya 10 Maret 2022, saya mencoba untuk menulis suatu refleksi tentang diri saya yang bisa saja. Semoga disaat anda membaca tulisan ini, anda sedikit terhibur di tengah sibuknya keseharian anda. 

Kalau dilihat kembali kepada pengalaman saya. Saya berada di dunia ini sudah 31 tahun. 31 tahun saya berkarya. Tentunya bukan waktu yang sebentar. Banyak hal yang sudah saya rasakan baik susah, senang maupun duka. Tentu semuanya itu sudah saya alami di usia yang ke 31 tahun ini. 

Merefleksikan usia yang ke 31 tahun belum tantu hidup saya mulus-mulus saja. Sudah ada air mata yang akan menemani. Namun, di balik itu, ada senyum bahagia yang ikut ambil bagian dalam mengisi hari-hari kehidupan saya.

Kalau kita menarik kembali sebuah pengalaman yang sudah kita jalankan di hari-hari pada pengalaman hidup kita masing-masing tentunya, kita semua akan bisa memetakan kembali berbagai pengalaman yang sudah dilalui. Dengan pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui artinya kita dapat menjadikan semuanya itu sebagai sebuah refleksi dan pelajaran untuk menatap masa depan.

Karena pada hakikatnya, pengalaman itu adalah guru terbesar dalam hidup. Pengalaman buruk kita ambil sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali pada masa depan. Pengalaman baik kita ambil sebagai modal untuk menatap hari esok sehingga kita bisa membuat hari-hari selanjutnya lebih indah dan lebih bermakna.

Di usia yang ke 31 tahun. Tentunya sudah banyak kegagalan maupun keberhasilan yang didapatkan. Memang dalam berbagai kesempatan, terkadang tidak kita ketahui apakah sesuatu yang kita dapatkan itu termasuk keberhasilan atau tidak. Kita cenderung lebih fokus dalam melihat kegagalan dibandingkan keberhasilan.

Menjawab Kualitas Diri

Dengan memperbanyak pertanyaan mengenai kualitas diri, pencapaian selama hidup, dan sumbangasih dalam kehidupan akan menjadikan motivasi bagi diri kita untuk berubah lebih baik lagi dari sebelumnya.

Akhir kata saya hanya mau menyampaikan bahwa, hidup merupakan sebua anugerah yang sangat berharga dari Allah untuk manusia. Dengan hidup, banyak hal bisa dikerjakan. Maka hidup ini harus diisi dengan kebaikan-kebaikan atau hal-hal yang positif. Hal-hal yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. 

Jadi hidup jangan asal hidup. Harus ada tujuan, ada misi. Maka hidup ini perlu direfleksikan. Tidak asal menggelinding. Sehubungan dengan refleksi tentang hidup, saya sangat terkesan dengan kata-kata bijak Socrates, filosof Yunani yang sangat terkenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline