Lihat ke Halaman Asli

Mula Fadhilah

Seorang pembaca yang bahagia

Masih Tentang Ramadan: Halal Bi Halal

Diperbarui: 27 Mei 2020   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan kali ini sangat istimewa, setelah Tarawih dan Sholat Ied di rumah aja, tradisi HBH (halal bi halal) juga dilakukan di rumah aja. Lebaran hari pertama, biasanya kumpul keluarga besar, salam-salaman, makan-makan bareng, saling berkunjung ke rumah saudara, bagi-bagi amplop lebaran dan lain sebagainya. Lebaran hari pertama kali ini tetap bareng keluarga sih, tapi via online. Canggih kan? mendadak digital? Tentu saja, tuntutan zaman.

Semua kegiatan lebaran, salam-salaman, bahkan pamer menu lebaran masak apa di hari lebaran dilakukan secara virtual. Masih bisa happy dan ketawa-ketawa sih walaupun berjauhan. Bahkan asyiknya dalam sehari itu bisa mengikuti berbagai acara  HBH yang biasanya kalau tidak dilakukan secara virtual akan sangat memakan waktu. Berkunjung silaturahim dari rumah ke rumah mana bisa cukup waktunya hanya dalam waktu satu, dua, atau tiga hari. Kemarin itu sempet ikut beberapa forum HBH, dari yang resmi sampai forum ibu-ibu yang rumpiannya gak jauh-jauh dari harga cabe dan bawang. Hehehee. 

Sempat mengikuti ceramah HBH secara virtual oleh Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag beliau memberikan resep STMJ (Syukur, Tiru Allah dan Rosul-Nya, Miliki mental baja, Jaga jarak dengan semua orang jaga nyawa sendiri terlebih nyawa orang lain). Juga ceramah HBH oleh KH. Adib Abdushomad, Ph.D, beliau menyampaikan konsep new normal life after Ramadhan.

Jika ada wacana new normal life after Covid-19, maka menurut Kiai Adib juga ada new normal life after Ramadhan. Jika new normal after covid-19 dimaksudkan hidup berdamai dengan Covid-19 dengan perubahah perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah tertular Covid-19, maka new normal life after Ramadhan adalah dampak kebaikan setelah menjalani Ramadhan harusnya ada dan terasa. Setelah menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan harusnya di bulan Syawal dan bulan-bulan selanjutnya kita bisa menjalani konsep new normal life after Ramadhan. Bagaimana caranya?

Setelah puasa Ramadhan harus ada dampak positif dalam kehidupan kita sehari-hari, hal-hal baik yang sudah dilatih selama Ramadhan sebisa mungkin tetap harus dipertahankan. Dengan pendekatan seperti ini harapannya kita akan lebih lapang dada, menghadapi dengan tenang segala dampak dari Covid-19, baik dampak ekonomi maupun dampak sosial lainnya.  Selamat lebaran semuanya, kosong-kosong yaa...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline