Ada keyakinan dalam Islam yang mengatakan bahwa arwah manusia yang sudah mati tidak bisa kembali ke alam manusia. Jadi tidak mungkin kita mimpi didatangi orang yang sudah meninggal karena arwah orang itu sangat mungkin sedang disiksa di alam kuburnya.
Halah, sukanya kok nakut-nakutin. Kalau semua arwah disiksa di alam kubur percuma dong berbuat baik. Islam itu adil. Rahmatan lil alamin. Kematian bukan hal yang menakutkan, tapi membebaskan arwah (jiwa) dari kungkungan duniawi.
Kembali ke arwah.
Jangan lupa Islam juga mengajari umatnya mengenal hal yang gaib. Malaikat, jin, iblis, bahkan peristiwa isra mi'raj bisa dibilang gaib karena di luar akal namun wajib diimani dengan keyakinan bahwa apapun yang Allah izinkan terjadi, maka terjadilah, sekalipun mustahil menurut akal manusia yang terbatas.
Begitu juga dengan mimpi. Memang benar, para dokter dan ahli agama Islam kompak mengatakan bahwa mayoritas mimpi adalah bunga tidur. Tapi yang disemua mayoritas pasti ada minoritas. Yang minoritas diyakini oleh ustadz bahwa jika ada orang meninggal yang muncul dalam mimpi maka itu adalah jin yang menyerupai manusia. Manusia yang sudah meninggal tidak bisa kembali ke alam manusia jadi tidak mungkin hadir dalam mimpi.
Tetapi, akal manusia terbatas, bukan? Jika Allah menghendaki apapun bisa terjadi, kan.
Bagaimana membedakan apakah orang yang datang mimpi kita itu arwah betulan, jin, atau hanya bunga tidur?
Kalau Anda membacakan doa pada orang yang datang dalam mimpi lalu dia menghilang, maka itu pasti setan atau jin. Tapi, jika dia bergeming, tetap tersenyum, atau hanya terpaku maka yang hadir dalam mimpi kita adalah jiwa/arwah orang yang meninggal, bukan setan dan jin.
Jin dan setan takut pada bacaan doa dan tidak mungkin mengajak kebaikan sekalipun dalam mimpi karena jin dan setan tidak suka manusia berbuat kebaikan, apalagi memberi inspirasi lewat mimpi.
Jika jiwa itu, misalnya, mengajak kita menggelar sajadah atau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan ibadah, di dalam mimpi, bisa jadi itulah firasat.
Firasat yang ingin disampaikan almarhum/almarhumah lebih banyak untuk menenangkan orang yang bermimpi supaya menerima kematian si arwah dan tidak berlarut dalam kesedihan.
Bila ada keluarga atau orang dekat yang belum menerima kematiannya, si arwah tidak tenang. Dia masih berada di bumi sampai semua orang terkasihnya menerima kematiannya. Setelah itu baru si arwah pulang ke Alam Jiwa. Umat Islam mengenalnya dengan alam barzakh.