Lihat ke Halaman Asli

Pilih Pemimpin yang Dekat dengan Rakyat

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

demokrasi pancasila merupakan suatu paham bangsa indonesia saat ini,  Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi, prinsip demokrasi pancasila yaitu


  1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
  2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
  3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh PresidenBPKDPR atau lainnya
  4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat
  5. Pelaksanaan Pemilihan Umum
  6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)
  7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
  8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain
  9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
  10. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan[3]:


    • Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat)
    • pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas)
    • kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.


jadi pilihlah capres yang jujur dekat dengan rakyat, pada debat capres dan cawapres puteran pertama saya sedeih dengan perkataan cawapres masalah kepastian hukum yang tumpul keatas tajam kebawah sedangkan salah contoh hukum yang tidak adapastian ada dikeluarga cawapres no 1 kasus putra bungsuyang ada korban dua orang meninggal  , bagaimna nanti kalo terpilih, apakah akan seperti itu, kami ingin keadilan yang merata, jangan sampe yang ngambil buah coklat dihukum tapi yang korupsi berkeliaran,
inilah potret bangsa kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline