Lihat ke Halaman Asli

Mukmin

Jurnalis

Temui Wapres, DPP LDII Paparkan Rencana Agenda Rakernas

Diperbarui: 13 September 2023   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LDII silaturahim dengan Wapres. Foto: Lines.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dan Sekretaris Hasyim Nasution bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin di Rumah Dinas Wapres pada Senin (11/9). Dalam pertemuan ini, KH Chriswanto mengundang Wapres untuk memberikan pengarahan dan menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII yang akan diadakan pada bulan November mendatang.

"Rencananya, Rakernas akan dibuka oleh Presiden Jokowi, dan kami ingin mengundang Wapres KH Ma'ruf Amin untuk menutup acara tersebut," ungkap KH Chriswanto setelah pertemuan dengan Wapres.

Menurut KH Chriswanto, Rakernas adalah acara penting bagi LDII yang diadakan secara berkala. Biasanya, acara ini digunakan untuk mengkaji dan mengasah program-program yang telah disusun dalam Musyawarah Nasional.

"Momen Rakernas saat ini sangat penting, terutama menjelang Pemilihan Presiden 2024. Kami ingin mengundang para calon presiden untuk memberikan masukan terhadap program kerja kami, sambil juga menyampaikan aspirasi kami untuk memajukan Indonesia," tambah KH Chriswanto.

Dalam Rakernas yang akan datang, LDII akan mendalami dan mengevaluasi program kerja yang dikenal sebagai "8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa". Program ini pertama kali diperkenalkan dalam Rakernas LDII pada tahun 2018, dan mencakup isu-isu kebangsaan, dakwah, pendidikan umum, ketahanan pangan dan lingkungan, kesehatan, ekonomi syariah, pemanfaatan energi terbarukan, serta teknologi digital.

KH Chriswanto menilai pertemuan dengan KH Ma'ruf Amin sebagai langkah yang sangat positif. "Kami berharap Wapres KH Ma'ruf Amin dapat memberikan wawasan tentang isu-isu kebangsaan dan dakwah kepada LDII, sehingga program-program kami selalu sejalan dengan kebijakan pemerintah," ujar KH Chriswanto.

KH Chriswanto juga menekankan bahwa peran organisasi masyarakat, khususnya organisasi keagamaan, adalah membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional. "Bagi kami sebagai lembaga dakwah, tugas utama kami adalah membentuk karakter manusia yang profesional dalam aspek keagamaan," katanya.

Dengan manusia yang mempunyai karakter religius dan profesional, pemerintah memiliki modal yang kuat untuk memajukan bangsa. Ini menghilangkan kekhawatiran bahwa pembangunan hanya akan menciptakan kesejahteraan materiil semata, sementara nilai-nilai moral mengalami penurunan.

"Kami ingin melihat Indonesia sebagai sebuah negara yang didukung oleh rahmat dan pengampunan, dengan masyarakat yang merasakan keadilan, kemakmuran, dan memiliki moral yang tinggi," pungkas KH Chriswanto.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline