Lihat ke Halaman Asli

Mukmin

Jurnalis

Ketum MUI DIY Apresiasi Pengajian Sahih Muslim yang Digelar LDII

Diperbarui: 21 November 2022   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta mengikuti pengajian Sahih Muslim di Ponpes Mulyo Abadi. Dokpri.

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY menyelenggarakan secara rutin pengajian Hadis Sahih Muslim di Pondok Pesantren Mulyo Abadi, Sleman, DIY beberapa waktu lalu.

Hadir dalam acara ini, Ketua Umum MUI DIY Prof. Dr. KH. Machasin, MA, Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, S. Hut., M.Agr., Ph.D., Ketua DPD LDII Sleman Suwarjo, S.IP., M.Si. bersama pengurus harian DPW/DPD, serta beberapa dewan penasehat dan dewan guru ponpes.

Ketua Umum MUI DIY Prof. Dr. KH. Machasin, MA membuka secara resmi pengajian Hadis Sahih Muslim untuk periode November 2022 hingga Januari 2023.

Dalam tausiyahnya, Prof. KH. Machasin menyampaikan apresiasi dan rasa senang atas terlaksananya "Kajian Hadis Sahih Muslim" di pondok pesantren di bawah naungan LDII DIY ini.

"Saya sangat bergembira di sini ada kajian kitab-kitab hadis Kutubus Sittah yang sangat terkenal dan menjadi rujukan bagi ahli dalam memutuskan persoalan-persoalan berkaitan dengan fikih," ujarnya.

Prof. KH. Machasin yang juga guru besar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan, dirinya telah lama mengetahui dan mengenal LDII. Ia mengaku, pernah mendampingi Presiden Jokowi saat menerima kunjungan pengurus harian DPP LDII di istana negara Jakarta.

KH. Machasin mengapresiasi pengajian Sahih Muslim yang digelar LDII DIY. Dokpri.

Menurut KH. Machasin dalam mempelajari dan mendalami kitab hadist itu harus tekun dan memerlukan waktu yang lama terutama bagi para santri.

"Sedangkan program belajar secara akselerasi diperuntukan tidak untuk seluruh santri. Program akselerasi hanya bagi santri yang memiliki kecerdasan luar biasa," lanjutnya.

Ia mengajak santri LDII belajar tidak hanya melalui buku namun melihat pula kehidupan sebagai media pembelajaran, "Saat berdakwah turut mengalir bersama masyarakat tetapi tidak terbawa arus," kata Mantan Kepala Pusat Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI itu.

Ia mengingatkan, para santri tidak mudah terlena dan terpengaruh dengan perkembangan teknologi seperti media sosial yang bisa membawa dampak negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline