Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Pemilu Kemarin, Doa Pemilu yang Akan Datang, dan Sebuah Keberuntungan

Diperbarui: 27 Maret 2022   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mural yang berisi pesan tentang pemilu. (ANTARA FOTO/FAUZAN via kompas.com) 

Belajar dari pelaksanaan pemilu tahun 2019, pemilu 2024 merupakan tonggak perubahan. Harapan lebih baik lagi, mulai dari tahapan pendataan, pelaksanaan hari H sampai dengan proses rekapitulasi akhir.

Diketahui pemilu makan korban tidak terulang lagi dari panitia sebagai pihak penyelenggara, PPS dan KKPS. Njelimetnya mekanisme tata laksana pemilu.

Solusi untuk menyerdehanakan pemilu 2024 mendatang? Lebih baik lagi tentunya.

Meski riuhnya korban dipemilu 2019, banyak rupa anasir yang berkembang kala itu. Yang coba mengkaitkan insiden mengapa bisa terjadi lho. Pemilu berjatuhan.

Karena kelelahan sampai dengan menghubungkan seebagai pengalihan isu dari panasnya situasi setelah pemilu, seputar hasil pilpres.

Maka dari itu, diharapkan pemilu ditahun 2024 tidak lagi memakan korban lagi dan elit politik berjiwa negarawan, bukan.

Dan yang tidak kalah penting dari yang lebih penting, semoga pemilu mendatang terasa lebih adem apapun itu hasilnya, siapapun yang terpilih mesti dihormati sebagai pemimpin yang sah.

Bagi pemilih pada rukun damai wae, meski berbeda pilihan. Menentukan atau menetapkan pilihan sesuai akal sehat, kepala dingin dan hati yang lapang.

Lalu buat parpol dan politikus yang berkecimpung, mari berangkulan untuk menciptakan pemilu yang lebih beradab.

Berhenti dalam bermain narasi/ujaran kebencian pada kanal sensitiv yakni unsur SARA dan politik identitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline