Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Anak Negeri dan Cerita Ibu Pertiwi

Diperbarui: 14 Maret 2022   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrated by: ngopibareng.id

Negeriku terbentang dari sabang hingga merouke dilewati kalung zamrud khatulistiwa dengan dua musim setiap tahunnya

Negeriku toleran dikenal dari dulu kala bahkan penjajah pun awalnya disambut dengan tangan terbuka meski diperas pada akhirnya

Negeriku gotong royong ciri kebersamaan, musyawarah mufakat setiap dasar keputusaanya

Negeriku bangsa agraris juga pedayung sampan dilautan lepas, bertaruh bebas pada alam ini

Negeriku alam hijau ranau, terhampar laut biru  membentang, gunung gunung tinggi menjulang, anak sungai mengalir dimana mana, danau kali ada ikannya

Negeriku kaya satwa, flora dan fauna beribu macam jenis kita punya, berjuta kekayaan hayati ada di negeriku

Negeriku beragam etnik dan budaya disetiap daerah, keindahan warna tidak ternilai harganya

Namun sayang seribu sayang dinegeriku kekayaan alam yang berlimpah seperti sia-sia, tanah subur rakyat belum kunjung makmur, sih korupsi semakin menjamur

Adat budaya pudar seiring masa, nilai dan norma jadi simbol semata, kini sudah tak menarik lagi dimata kita

Toleransi berujung rasa antipati, gotong royong    berubah menjadi begerak sendiri-sendiri, musyawarah diganti garis intruksi orang tertinggi, perbedaan jadi perpecahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline