Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

"Power Metal" Vakumnya Band Rock Indonesia

Diperbarui: 4 September 2021   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrated by: reverbnation.com

Darahku memerah, jiwaku berpacu
Menantang gejolak
Membara deras di dada ini

Kugoreskan kata, kutulis syair
Kujadikan nada
Kunyanyikan gejolak jiwa....(
Satu Jiwa by Power Metal)

Musik dan Faktor Selera

Ditengah deras dan ketatya kompetisi blantika musik ditanah air saat ini. Dengan bermacam genre musik yang ada, mesti diapresiasi. Sebagai perkembangan yang baik untuk para seniman tanah air dalam menorehkan mahakarya terbaik pada dunia permusikan.

Sebagai penikmat seni dalam artian suka dengan namanya musik. Maka tak heran banyak penanyi atau lagu-lagu tertentu yang menjadi favorit, karena sejiwa akan bait yang disampaikan serta irama musik yang nyentuh sekali dihati, alunannya nyesek banget.

Ketertarikan pada genre-genre tertentu misalnya erat berkaitan pada faktor selera masing-masing kita. Dari yang suka jenis musik dangdut hingga keroncong pun pasti memiliki para pengemarnya diantara kita.

Mungkin saja diantara para kompasianer memiliki kesamaan dalam hal ini kan, sama-sama mengidolakan jenis musik tertentu dan ngefans sekali pada penyanyi tertentu.

Terlepas atas alasan apa yang menjadi latarbelakang rasa suka dan tidak tentu kita punya alasan tersendiri dalam menilai keindahan suatu seni, salah satunya dalam musik.

Nah, kembali pada faktor selera kita ada sebuah istilah lama "rambut sama hitam, pikiran lain-lain." Yakni sunatullah manusia diciptakan Tuhan selalu dan pasti berbeda satu sama lain. Jadi perbedaan tidak perlu diperdebatkan, jika suka dengan nilai seni bukan.

Begitupun dalam dunia musik. Ada yang suka karena penyanyi yang aduhay, semok dan bohay. Ada juga yang suka karena lebih tertarik akan karyanya memang bagus dan bernilai seni. Pokok eeh bebas alasannya, sing penting akur--akur wae.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline