Lihat ke Halaman Asli

Ibra Alfaroug

TERVERIFIKASI

Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Intensifikasi dan Diverifikasi Pertanian, Upaya Peningkatan Hasil Produksi Pertanian

Diperbarui: 10 April 2021   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Hutan kusayang hutanku terancam

Kerusakan lingkungan pada Hutan  yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Pembabatan hutan secara liar dengan dalih ekstenfikasi pertanian. Menjadi ancaman serius bagi ekosistem yang ada.

Merujuk padanan kata Ekstensifikasi adalah upaya yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan hasil dari produksi dengan jalan memperluas atau menambah lahan pertanian untuk memacu peningkatan hasil produksi bagi petani.

Namun dengan Ekstensifikasi tak jarang menimbulkan kerusakan parah pada hutan kita. Ilegal Loging yakni pembabatan hutan untuk memperluaskan lahan oleh petani disebagian daerah berkontribusi besar dalam permasalahan lingkungan.

Intesitas kerusakan dari sumbangsih ekstensifikasi bahkan tidak menjadi solusi tepat dalam meningkatkan hasil produksi, tapi justru menimbulkan dampak persoalan baru yang dirasakan.

Hal ini dapat dilihat disebagian daerah termasuk di daerah penulis, hutan lindung dan hutan TNKS mulai dirambah oleh masyarakat dengan dalih tersebut. Yakni membuka lahan baru bagi mereka dengan cara perambahan hutan.

Maka persentase kerusakan setiap hutan tanah air semakin parah. Baik yang dilalukan oleh petani maupun skala besar dilakukan oleh sebuah perusahaan, dalam memperluaskan lahan perekebunan tertentu. Membuka usaha industri lain, Pertambangan, perluasan pemukiman, perluasan lahan tanpa melihat orientasi kedepan nasib hutan kita indonesia.

Hutan kusayang hutanku terancam

Ada yang menjadi perhatian menarik menurut kacamata awamologiku. Mengapa para petani sudah berani beranjak atau melatarbelakangi mereka merambah hutan untuk dijadikan lahan pertanian. 

Pertama, lebih dikarenakan lahan yang lama tidak produktif lagi. Sehingga hasil panen pun terasa sangat tidak layak lagi. Berbeda hal dengan lahan dari hasil perambahan hutan yang tanahnya cenderung lebih subur. Lahan baru ini lebih produktif dibanding lahan yang lama.

Kedua, banyak para petani tidak mempunyai atau memiliki perkebunan sendiri. Dikarena lahannnya telah dijual kepada orang lain. Hal dapat dilihat bahkan terjadi didaerah kompasianer mungkin. Petani menggarap lahan orang lain yang dulu merupakan kebunnya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline