Lebih Enak Memiliki Usaha Sendiri
Sekecil apapun jenis usaha yang kita rintis, meski dengan modal yang sangat memprihatinkan, tetap jalani dan abaikan omongan orang-orang yang menghujat. Tidak ada yang tidak mungkin, selagi ada kemauan dan usaha yang giat, maka keberhasilan pasti akan menyapa Anda.
Lebih baik gagal karena mencoba, daripada tidak pernah gagal karena tidak pernah mau mencoba.
Menjadi mandiri dengan berdiri di atas kaki sendiri tentunya mempunyai sisi keuntungan yang tidak bisa diukur dan dinilai dari kacamata materi. Mengapa demikian?
Besar kemungkinan proses mencapai keberhasilan sudah pasti banyak lika-liku yang pernah ditempuh. Jerih payah dengan proses perjalanan yang panjang seperti tangga, pernah jatuh, tersungkur bahkan hingga kecewa. Namun, apakah harus menyerah dengan semua itu?
Bagi orang yang pernah melewati masa-masa itu dan bagi mereka pengusaha sejati, saya yakin tidak akan goyah oleh "angin" seperti itu.
Kegagalan seorang merupakan proses mencapai keberhasilan. Namun tidak akan menjadikannya dunia runtuh yang membebaninya hingga berlarut-larut, pasti suatu saat akan ada jalan di setiap persoalan, begitulah motivator pada acara talkshow yang saya tonton kemarin menyampaikan petuahnya dengan tema "Membentuk jiwa enterpreneur pada generasi muda diera digitalisasi".
Keberhasilan yang dapat dicapai dan diraih, apalagi usaha yang dibangun dari titik permulaan, dapat membawa kenangan tersendiri, baik itu tawa, tangis hingga amarah. Oleh karena itu, membangun usaha dari keringat sendiri ternyata membawa beberapa keuntungan tersendiri, di antaranya:
Pertama, Jauh dari intervensi campur tangan orang lain. Karena kita pengusaha mandiri, maka kemungkinan campur tangan dari orang lain dan rebutan kekuasaan dalam berbisnis akan minim terjadi. Minimal, menjauhi kesan tidak baik yang akan terjadi di kemudian hari.
Untung rugi, merasa paling berjasa seringkali menjadi sumber permasalahan jika sebuah usaha dengan dibangun secara bersama. Pada akhirnya menimbulkan budaya saling salah menyalahkan, curiga mencurigai kerap hadir dalam usaha yang dibangun secara bersama atau berkelompok.
Kedua, kita akan menjadi bos bagi diri kita sendiri, walaupun usaha yang dijalani merupakan usaha besar maupun kecil. Kita lah yang akan menjadi juru atur untuk diri sendiri dan bawahan serta kita juga yang memiliki kewenangan penuh untuk mengurus usaha.