"Pikiran yang positif itulah sumber orisinil kebahagian dari segala lini kehidupan dan energy terbesar dalam hidup untuk mencapai puncak prestasi." (Henry David Thoreu)
Bahayanya Hasil Pikir yang di Ujarkan dengan Kata-Kata dan Tulisan
Ide/gagasan/persepsi yang terbesit dalam kerangka otak, yang rampung dalam olah benak terkadang ingin dinyatakan secara bebas kepada orang lain. Dengan tujuan untuk memberitahukan ke khalayak agar mengetahui dan memahami impuls-impuls hasil dari sebuah pemikiran.
Tak jarang pemikiran ini, diutarakan dalam bentuk kata-kata dan tulisan, wujud untuk menyatakan pikiran yang dipahami oleh kita. Terkadang kata-kata dan tulisan yang kita buat memberikan "bumerang" buat kita sendiri dan pemicu kekisruhan bagi orang lain.
Dan menjadi sumber petaka ketika kata-kata dan tulisan tanpa melalui pertimbangan. Yang dibuat berdasarkan anasir kebencian terhadap objek tertentu, tanpa melihat faedah dari yang dilakukan. Menyelimuti pikiran berbentuk aura negative yang tertuang dalam kata-kata dan tulisan.
Implikasi dari ini bahkan tak jarang dapat merusak pemikiran "konsumen" sang penikmat kata-kata dan tulisan di masyarakat. Yang menerima secara holistic tanpa melihat sisi-sisi "yang boleh atau tidak untuk dikonsumsi". Lalu ditelan mentah-mentah tanpa daya saring oleh mereka.
Alhasil, mereka terjebak dalam frame/pemikiran yang kita suguhkan. Lebih-lebih jika unsure negative memang disengaja oleh kita untuk menyebarkan virus kebencian. Dalam menggerogoti sendi-sendi mental dan moral pada masyarakat.
Sekilas tentang Pola Pikir
Mengutip materi dari Betriza Novianti, SH. Disampaikan Pada Pertemuan Orientasi Konselor Sebaya Bengkulu, 27 Oktober 2010. Dalam bentuk power point dengan materi "Perubahan Pola pikir". Menariknya pola pikir itu adalah bagaimana kita menggunakan akal dan budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.
Lebih lanjut dalam materi tersebut membagikan 11 jenis-jenis pola pikir pada manusia;
Pertama, Pola pikir perfeksionis adalah Seseorang yang menilai dirinya begitu tajam sehingga dia tidak berani untuk mencoba sesuatu yang tidak dia sukai dg sangat sempurna.