Lihat ke Halaman Asli

Sinergi LDII-NU Bangun Generasi Muda Melek Ilmu Falak

Diperbarui: 20 Januari 2025   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sinergi LDII-NU Bangun Generasi Muda Melek Ilmu Falak. Foto: LDII Jakarta

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerja sama dengan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) dalam upaya melatih generasi muda untuk mempelajari Hisab dan Rukyat, sehingga mereka dapat memahami ilmu falak atau astronomi dengan lebih mendalam.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Sosial (URAIS dan Binsos) Kementerian Agama DKI Jakarta, KH. Robi Fadil Muhammad, Minggu (19/1), menyampaikan kerja sama antara kedua lembaga Islam besar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pemahaman serta penerapan ilmu falakiyah.

"Keterbatasan pemerintah dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat dapat diatasi melalui kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas), sehingga program-program keagamaan dapat berjalan lebih efektif dan luas," katanya.

Menurut Kiai Robi, pelatihan hisab dan rukyat yang diselenggarakan oleh LDII dan NU merupakan contoh nyata dari sinergi yang bermanfaat dalam mendukung pemahaman keislaman masyarakat.

"Penting bagi generasi muda untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam bidang hisab dan rukyat, yang dapat membuka peluang bagi mereka untuk menjadi praktisi di bidang ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Kiai Robi berharap kerja sama antara LDII, NU, dan pemerintah dapat terus berkembang guna memperkuat pembinaan keagamaan serta pendidikan umat, "Sehingga melahirkan generasi yang unggul dalam bidang ilmu keislaman," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris DPW LDII DKI Jakarta, Muhamad Ied, mengungkapkan pelatihan hisab dan rukyat kali ini lebih banyak diikuti oleh generasi muda, khususnya dari kalangan Gen Z.

"Di era digital saat ini, keterlibatan generasi muda sangat penting karena teknologi informasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk dalam pengamatan hilal. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman teknologi yang mumpuni untuk mendukung proses hisab dan rukyat secara akurat," ungkapnya.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan materi yang komprehensif, mencakup teori dasar hisab dan rukyat, metode perhitungan, serta praktik pengamatan hilal menggunakan berbagai alat, baik tradisional maupun modern, seperti Rubu' Mujayyab, Teleskop Robotik, Theodolite, hingga aplikasi berbasis digital dalam ilmu falakiyah.

"Selain itu, peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli falakiyah dari LFNU," jelasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline