Pelatih Bima Sakti memberikan jawaban mengenai ketidakhadiran pemain keturunan, Amar Brkic, dalam pertandingan Timnas Indonesia U-17 melawan Ekuador di Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11).
Amar, yang semula menjadi andalan tim, tidak dapat dimainkan oleh Bima Sakti karena mengalami masalah kesehatan. Meskipun namanya ada dalam daftar cadangan Timnas U-17, pemain berdarah Jerman-Indonesia itu tidak turun ke lapangan karena mengalami diare dalam beberapa hari terakhir.
Bima Sakti menjelaskan tim pelatih Indonesia terpaksa tidak memasukkan Amar dalam pertandingan tersebut. Kondisi Amar yang mengalami diare selama dua hari dan absen dari latihan membuatnya tidak dapat dimainkan.
Amar, jika kita boleh ini, kemarin mengalami sakit diare selama dua hari dan absen dari latihan. Dengan kondisinya yang seperti itu, tidak mungkin kami memasukkannya ke dalam permainan, dan tentu tidak mungkin kami memaksakannya. Alasannya adalah agar kondisinya tidak semakin memburuk, ungkap Bima Sakti.
Meski demikian, Bima meyakini kondisi kesehatan Amar Brkic tidak terlalu serius. Amar diharapkan dapat kembali bermain pada laga berikutnya saat Timnas Indonesia U-17 menghadapi Panama di laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023, yang dijadwalkan pada Senin (13/11).
Ketika Amar datang dari Eropa ke sini, perbedaan lingkungan mungkin mempengaruhi kondisinya. Meskipun kami, sebagai orang Indonesia, baru saja menghabiskan lima minggu di Jerman, kami mungkin kembali ke kebiasaan dan pola makan kami, kata Bima.
Sama seperti yang dialami Welber pada awalnya dan juga dialami oleh Coach Frank. Kondisi Coach Frank pun demikian, yang memang mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi setelah datang dari Eropa. Semoga Amar dapat pulih dengan lebih baik menjelang persiapan melawan Panama. Mungkin kami akan mencoba beberapa pendekatan agar Amar bisa memberikan kontribusi maksimal pada pertandingan tersebut, jelas Bima.
Dengan harapan pemulihan Amar Brkic, Timnas Indonesia U-17 siap menghadapi tantangan berikutnya dalam turnamen prestisius ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H