4 DZIKIR YANG DIANJURKAN DI BULAN RAMADHAN
Ketika sedang melaksanakan shalat tarawih di masjid, mushala atau tempat lain kita sering mendengar imam mengajak para jamaah untuk melantunkan dzikr di bawah ini secara berulang-ulang:
Ternyata bacaan dizikr tersebut sumbernya dari ungkapan dari Sahabat Salman al-Farisi yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah:
: . .
"Perbanyaklah di bulan Ramadhan melakukan empat hal yaitu dua perkara yang menjadikan Tuhanmu ridha kepadamu dan dua hal yang lainnya yang kamu sangat bergantung kepadanya. Adapun dua hal yang menjadikan Tuhanmu Ridha kepadamu adalah membaca syahadat dan meminta ampunan kepada-Nya. Sedang dua hal yang kamu sangat bergantung kepadanya adalah kamu memohon surga kepada Allah dan meminta perlindungan kepada-Nya dari Siksa Neraka" (HR. Ibnu Khuzaimah).
Empat perkara tersebut adalah Sebagian dari amaliah dzikri yang dianjurkan kepada setiap muslim di bulan yang penuh keberkahan ini. Pada kesempatan ini akan kita bahas kenapa empat hal ini menjadi salah satu amaliah yang mesti dilantunkan pada bulan yang penuh ampunan ini.
Pertama, adalah membaca syahadat. Kita semua memaklumi adalah kalimat syahadat menjadi pintu kunci seseorang disebut sebagai muslim. Keislaman seseorang tidaklah sah jika belum mengikrarkan kalimat syahadat ini. Dalam kesaksian ini mengandung sebuah ikrar kesetiaan untuk tidak menuhankan segala sesuatu selain Allah. Ini adalah kalimat tauhid, kalimat ikhlas bentuk penyerahan diri yang ditujukan kepada Allah, kalimat yang paling utama dalam mengingat Allah sebagaimana diungkapkan oleh Sahabat Jabir bin Abdullah:
"dzikir yang paling utama adalah La Ilaha Illa Allah" (HR. Ibnu Majah).
Dengan banyak melantunkan dzikir ini akan menghantarkan seorang muslim menggapai ridha Allah. Rasulullah menganjurkan kepada setiap muslim agar memperbanyak mengucapkan kalimat ini di bulan Ramadhan agar mereka senantiasa mendapat ridha Allah. Jika Allah telah Ridha akan mudah bagi setiap manusia untuk mendapatkan segala kebajikan dan mampu meraih semua cita-cita yang diharapkannya. bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk memperbanyak amaliah ini karena pada bulan setiap kebaikan yang dilakuan akan mendapat pahala yang berlipat ganda.
Pelantunan kalimat tauhid yang disertai dengan perenungan yang mendalam terhadap makna dan isi kandungannya akan semakin mengokohkan doktrin tauhid yang tertanam dalam kalbu dan jiwa setiap muslim. Kalimat tersebut akan senantiasa mendorong untuk bersikap ikhlas dan pasrah terhadap segala perbuatan yang dilakukannnya, semua semata-mata demi mengharap ridha Allah. Tidak pernah memiliki keinginan untuk pamer atau mendapat pujian di hadapan makhluk karena dia meyakini bahwa segala Allah lah dzat bisa memberi manfaat dan madharat. Kesuksesan, kegagalan, kekayaan, kemiskinan, sehat maupun sakit semua itu berkat kekuasaan Allah semata.
Sesungguhnya ajaran tauhid dan memurnikan ibadah ini memiliki kedudukan yang tinggi di Mata Allah. Keikhlasan adalah buah dari ajaran tauhid. Dan ajaran puasa meneguhkan kepada setiap muslim untuk senantiasa belajar ikhlas menggapai ridha Allah semata, karena puasa merupakan ibadah ruhani yang tidak diketahui oleh orang lain kecuali dirinya dan Allah. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadis: