Oleh: Mukhtar Habib
Lampu-lampu neon mengelilingi di saat mega merah di sudut sana
Ditemani hening di saat buntu, tapi penanya malah tak menggaris di lembar baru
Kulihat tak terlihat purnama, dan tak ku dengar juga katak berisik
Semestinya kali ini mengalir sebagaimana mestinya
Ereksi pena nampaknya jadi keharusan
Ku telaah senja, dan ku tatapi malam
Namun kosong yang kudapatkan dari bayang-bayang ilusi yang kadang menakutkan
Sesekali sejuk terasa, namun kebanyakan palsu dari gambar asli ku tangkap
Banyak bagian- bagi yang terlewatkan dari opini lalu jadi sampah di masa depan
Tak terurai kisah rasa tak melupakan cita