Oleh: Mukhtar Habib
Kulihat dari jendela publik itu kebisingan di berbagai ruang
Katanya mendebatkan sang pemutus kebijakan antara Pajak 12% dan Makan Gratis
Mungkin tak sama namun bijaknya lahir di waktu yang sama
Tak mengerti itu, kata mereka sisinya tak seimbang Bapak dan Bunda
Doa ku menyertai mu Bapak dan Bunda, tapi mengapa begitu ceritanya
Irit suara dan pikir ku tak sampai ke alur itu
Kata mereka itu proyek
Sungguh ku ragu, karena tak seelok engkau bernyanyi
Bapak dan Bunda adalah idola ku dari dulu
Tak segelintir pun ku cercah sempurna mu