Tradisi tahlilan merupakan salah satu tradisi keagamaan yang banyak dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Tradisi ini biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti malam Jumat, hari ke-7, ke-40, ke-100, dan ke-1000 setelah kematian seseorang.
Tujuan utama dari tradisi tahlilan adalah untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Doa yang dipanjatkan diharapkan dapat membantu meringankan siksaan orang yang meninggal dan mengantarkannya ke surga.
Tradisi tahlilan juga menjadi pengingat bagi orang yang masih hidup bahwa kematian adalah suatu hal yang pasti. Hal ini diharapkan dapat mendorong orang untuk selalu berbuat baik dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.
Tradisi tahlilan rutin setiap malam Jumat di Dusun Tegiri II, Hargowilis, Kec. Kokap, Kab. Kulon Progo, Yogyakarta, masih lestari hingga saat ini. Kegiatan ini menjadi wadah bagi warga untuk mendoakan leluhur dan mempererat silaturahmi.
Selama bertugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Dusun Tegiri II pada bulan Januari-Februari 2024, saya berkesempatan mengikuti kegiatan tahlilan ini. Setiap malam Jumat, warga berkumpul di rumah salah satu warga secara bergiliran.
Kegiatan tahlilan diawali dengan membaca surat Yasin dan tahlilan secara bersama-sama. Dilanjutkan dengan doa bersama mendoakan leluhur yang telah meninggal dunia.
Suasana hangat dan penuh kekeluargaan terasa dalam setiap kegiatan tahlilan. Warga saling bercengkrama dan berbagi cerita. Tradisi ini bukan hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga sosial dan budaya. Melestarikan tradisi tahlilan merupakan tanggung jawab bersama agar nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Di tengah era modernisasi, tradisi tahlilan di Dusun Tegiri II menjadi contoh bahwa nilai-nilai luhur budaya dan agama masih terjaga. Tradisi ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai identitas dan pemersatu masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H