Lihat ke Halaman Asli

Mengetahui Makna di Balik Tabir Kesadaran Diri

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Semua manusia tidak akan pernah luput dari yang namanya kesadaran. Kesadaran akan selalu ada dan selalu diperlukan oleh semua orang. Karena kesadaran merupakan satu kesatuan yang penting, bagaimna tidak?? tanpa kesadaran apakah manusia mampu mengingat apa yang telah ia lakukan sebelumnya? Apakah manusia mampu mengevaluasi kembali atas semua yang terjadi sebelumnya? tidak bukan?? Semua pasti butuh sebuah kesadaran. Banyak peristiwa atau aktivitas yang memang adakalanya harus benar-benar memberikan sebuah kesadaran yang lebih. Banyak kesadaran dalam hal-hal lain salah satunya pun ada yang namanya kesadaran diri.

Self- Knowledge (Mengingat Pengetahuan) adalah pemahaman tentang informasi jati diri pribadi seseorang. Pertama, terdapat pengetahuan fundamental bahwa Anda adalah Anda. Pengetahuan ini disebut kesadaran diri (Self-awareness). Penting bagi siapa pun mengenai akan kesadaran diri. Karena dengan adanya kesadaran diri maka kita akan mengetahui akan diri kita. Baik kelebihan atau pun kekurangan kita. Kebanyakan manusia jika diintruksikan mengungkapkan banyak hal tentang dirinya semua cenderung membicarakan akan kekurangannya saja. Padahal dalam diri setiap manusia pasti terdapat adanya sebuah potensi yang menjadikan sebuah kemampuannya tersendiri hanya saja mereka tak mampu menyadarinya. Jika hal ini selalu terjadi dampak itu sendiri pun akan muncul, mereka akan minder dangan orang-orang yang ada disekitarnya. Karena itu pentingnya kesadaran diri bukanlah semata-mata halnya menyadari diri kita dalam aktivitas yang kita kerjakan saja, seperti Anda mengetahui bilamana anda terlambat untuk menghadiri satu pertemuan, Anda mengetahui bilamana anda mengalami sakit kepala, melainkan menyadari juga akan hal kemampuan dalam diri kita seperti apa. Apa yang nantinya akan membantu atau yang bisa mendorong untuk mengembangkan kemampuan kita itu sendiri, yang nantinya bisa menempatkan diri kita ketempat dimana yang cocok untuk mengembangkannya. Sehingga kita akan bisa menemukan satu kelebihan kita, bakat kita yang akan kita aktualisasikan.

Jika kita hubungkan dengan teori hirarki kebutuhannya maslow salah satu Ciri ciri karakteristik individu yang mengaktualisasi diri adalah menerima diri sendiri. Dimana ketika ia sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan ia tidak akan merasa menyesali yang berlebihan apa yang terjadi. Contohnya saja ketika ia mengetahui kemampuan dirinya dalam hal menulis namun suatu ketika ia harus dihadapkan dengan hal yang lain, harus presentasi kedepan (publick speaking) dan hasilnya tidak bisa maksimal maka ia akan menyadari bahwasanya memang kemampuan dirinya bukanlah itu, Melainkan menulis. Dari contoh tersebut digambarkan seseorang yang memang bisa menerima keadaan dirinya. Mampu menerima diri sendiri karena dalam hal ini ia memang benar-benar sadar diri. Ketika ia mengetahui kemampuan dan kekurangannya lalu dihadapkan dengan permasalahan dalam contoh diatas ia pun tetap tidak adanya rasa minder, kacau, atau pun yang lain. Itu lah sedikit manfaat mengetahui makna dibalik tabir kesadaran diri.

Tingkat Kesadaran Manusia

Yang dimaksud dengan tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungannya. Untuk melihat tingkat kesadaran seseorang maka dibagi menjadi beberapa tingkatan,yaitu :

1.Compos Mentis, yaitu tingkat kesadaran yang normal, orang tersebut sadar sepenuhnya terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya, serta dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.

2.Apatis, yaitu tingkat kesadaran dimana orang tersebut tidak peduli berhubungan dengan lingkungan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

3.Delirium, yaitu tingkat kesadaran yang berkabut, dimana orang tersebut gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.

4.Somnolen, yaitu tingkat kesadaran menurun, dimana orang tersebut respon psikomotornya lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi akan jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.

5.Stupor, yaitu tingkat kesadaran seperti tertidur lelap, tetapi orang tersebut masih ada respon terhadap nyeri.

6.Coma, yaitu tingkat kesadaran yang tidak bisa dibangunkan, dimana orang tersebut tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea mata maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.

Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem aktivitas reticular mengalami injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).

Jadi sangat penting dalam mengukur status neurologikal dan status medis seseorang. Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan salah satu bagian dari vital sign.

Penyebab Menurunnya Kesadaran

Tingkat kesadaran yang menurun bisa mengindikasikan berkurangnya dari fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami adanya kekurangan oksigen (hipoksia), tingkat aliran darah yang menurun/berkurang (misalnya pada syok), kekurangan cairan/dehidrasi, penyakit-penyakit metabolik (misalnya diabetes mellitus yang menyebabkan terjadinya koma), adaanya pengaruh dari obat-obatan, pada keadaan kekurangan/kelebihan elektrolit berupa unsur natrium, mengkonsumsi alkohol, mengalami keracunan, penurunan/peningkatan suhu tubuh, adanya peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak), adanya infeksi di selaput otak (encephalitis, meningitis), epilepsi, adanya trauma di kepala.

Referensi :,

Mahar Mardjono, Priguna Sidharta. (2008).  Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline