Lihat ke Halaman Asli

Peran Bahasa Dalam Bingkai Sosial

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengupas tentang bahasa, kita harus tahu pengertian bahasa sendiri. Secara etomologi bahasa yakni lambang , dan secara teminologi bahasa adalah alat komunikasi yang merupakan sistem dari sebuah lambang .Apabila dianalisa dalam bingkai sosial fenomena atau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita merupakan bentuk nyata dari penggunaan bahasa yang mana mengetahui secara langsung peran penting bahasa dalam sebuah perkembangan dinamika social. Bahasa bukan hanya sebuah simbol, yang kemudian hanya dijadikan sebagai identitas eksistensi diri ataupun bangsa. Melainkan bahasa secara urgen adalah sebagai alat pemersatu , alat untuk memepertahankan hidup, juga alat yang meberikan kontribusi penting dalam kemajuan sebuah keadaan. Contoh konkrit bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsanya sendiri , ketika bahasa Indonesia telah dijadikan bahasa resmi negara Indonesia maka untuk mempersatukan kekuatan , daya , serta pikiran untuk mempertahankan Negara Kesatuan Repubik Indonesia pun bahasa Indonesialah salah satu unsure pentingnya, dimana dalam suatu Negara terdapat berbagai macam etnis, suku, budaya yang memiliki berbagai macam bahasa tentunya, disini nampak jelas peran penting bahasa khususnya bahasa Indonesia saat itu ketika dijadikan sebagai pemersatu sebuah kekuatan besar dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Kemudian bahasa juga merupakan alat mempertahankan hidup yang mana dalam hal ini untuk melangsungkan kehidupan bahasa adalah alat interaksi dan mediasi bersifat sekunder, ketika di dunia tidak ada bahasa maka bagaimana seseorang akan memenuhi kebutuhan, mengungkapan kepentingannya, menjalankan tugasnya, memenuhi tanggung jawabnya masih banyak lagi terkait dengan mempertahankan hidup yang lainnya. Selain mempertahankan hidup bahasa pun menjadi media terpenting pula dalam memajukan kondisi keadaan yang sedang terpuruk ataupun benar-benar tidak memahami serta memiliki apapun. Fenomena yang menunjukkan peryataan ini misalnya ketika sebuah peradaban Islam saat itu masih sangat minim dibidang sains, teknologi maka pada saat itu bahasa merupakan perantara awala yang menjadikan peradaban Islam saat itu bisa berkembang dan kemudian maju dilihat dari ketika para ilmuwan muslim dimasa dinasti Abbasiyyah Khlaifah Harun Al-Rayid memberikan sarana terbaik dan penghargaan istimewa terhadapa para ilmuwan yang terus berupaya dalam penafsiran buku buku-buku serta beberapa manuskrip berbahasa Yunani dan Persia.

Jika dilihat dari fenomena ini bahwasannya para ilmuwan pun memiliki upaya kuat untuk memahami bahasa yang bukan menjadi bahasanya sendiri untuk menafsirkan buku-buku serta beberapa manuskrip tersebut sehingga dapat dipahami dan diambil ilmu-ilmu yang terkandung didalamnya kemudian dikaji lebih dalam . Muncullah ilmu baru yang lebih maju diamana dapat memberika kemudahan terhadapa kesulitan-kesulitan yang terjadi saat itu , misanya Ibnu Sina yang merupakan bapak kedokteran Islam pada masa itu yang menemukan berbagai indikasi penyakit serta pengobatannya secara ilmiah (biologis). Menjadikan sebuah keadaan atau kondisi lebih maju, disinilah peran bahasa sangat urgen dalam segala hal , maka ketika ada sebuah penyelewengan kewenangan terhadapa bahasa maka dampak yang ditimbulkan akan merugikan pihak yang bersangutan terhadap pihak lain.

Hal yang demikian harus dihindari karena pada dasarnya peran bahasa sangatlah penting dengan berbagai uraian diatas. Maka untuk semua pengguna bahasa haruslah menjaga, memperbaiki ketika bahasa dislahgunakan dan terdapat kesalahan, karena ketidak absahan dalam bahasa menjadikan multi-intrepretasi dan menghancurkan bahasa itu sendiri serta pihak-pihak lain. Dengan demikian eksistensi bahasa dan menjaganya adalah penting untuk diakui dan dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline