Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis Syakir

Nyeruput dan Muntahin pikiran

De Gaulle (2020): Antara Negara dan Keluarga

Diperbarui: 14 Juli 2023   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

De Gaulle (2020) (imdb.com) 

            Bagi penggemar kisah-kisah pemimpin suatu negara pasti sudah tidak asing dengan plot dilema antara negara dan keluarga. Antara harus memilih keluarga lalu mengorbankan negara. Atau memilih negara dan mengorbankan keluarga.

            Begitu pula dengan film berjudul De Gaulle ini. Film garapan Prancis yang mengisahkan perjuangan perlawanan Charles De Gaulle menghadapi invasi Nazi Jeman. De Gaulle sendiri adalah seorang jenderal Prancis yang berusaha menyadarkan para pemimpin Prancis untuk tetap melakukan perlawanan terhadap Nazi Jerman pada tahun 1940. Sehingga akhirnya, ia harus mendirikan pemerintahan sementara di Inggris karena Prancis terpaksa jatuh ke tangan the Fuhrer, Adolf Hitler.

            Dibalik semua intrik politik antar negarawan Prancis saat itu, De Gaulle harus memikirkan pula nasib keluarganya. Kedua anaknya yang tengah menjalankan pendidikan. Plus, seorang anak bungsu yang memerlukan perhatian spesial. Si Bungus bernama Anna ini kebetulan mengalami Mongolisme atau Sindrom Down. Sebuah penyakit keterbelakangan baik secara mental maupun fisik.

            Di tengah ketegangan mendekatnya tentara Nazi menuju jantung negara Prancis yakni Paris. Ia berusaha meyakinkan pemerintah Prancis saat itu untuk terus melakukan perlawanan. Ia meyakinkan bahwa sekutu akan ikut membantu melawan Nazi. Bahkan ia rela meninggalkan keluarganya, pasrah kepada Tuhan dengan berangkat ke Inggris.

            Perjalanannya ke Inggris ini bertujuan untuk meminta dukungan kepada Perdana Menteri Churchill berupa persenjataan dan  memaksa Inggris ikut terjun di medan perang. Bukan tidak mau membantu, pihak Inggris pun tidak bisa berada pada satu suara untuk membela Prancis. Maklum, setiap negara memiliki egonya masing-masing. Setiap politis di suatu negara memiliki kepalanya masing-masing.

            Pesawat Jerman mulai beterbangan menakut-nakuti rakyat Prancis. Tentara tentu saja linglung dengan ketidak jelasan instruksi. Tidak ada konter yang buka, jaringan pun belum 5G saat itu. Keluarga De Gaule beserta Anne harus diselamatkan demi ketenangan sang jenderal.

            Tidak ada transportasi yang aman selain jalur laut. Perjalanan darat pun perlu dilakukan secara hati-hati karena Nazi bisa saja menyerang kapapun. Pun tak cukup kapal untuk mengantarkan warga sipil menuju daratan aman. Keterbatasan kapal diikuti oleh kebingungan dimana kapal harus mendarat. Belum lagi kapal selam Jerman sudah siap mengintai dan menembak di tengah lautan.

            Bagaimana nasib perjuangan De Gaulle yang mati-matian membela negaranya dan meyelamatkan keluarganya? Apakah akhirnya Inggris siap membantu dan petinggi Prancis tetap melakukan perlawanan? Bagaimana nasib keluarganya terkhusus Anne, bungsu spesial dari keluarga De Gaulle? Yuk, habiskan waktu dengan film De Gaulle.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline