Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis Syakir

Nyeruput dan Muntahin pikiran

Yuk, Nonton Film Ini, "Madame Bovary": Ketika Hasrat Tak Terpenuhi, atau Tak Akan Terpenuhi?

Diperbarui: 19 Januari 2023   09:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prime Video: Madame Bovary 

"Lingkaran setan" dari nafsu manusia memang menjebak. Sudah dapat ini pingin itu, sudah dapat itu pingin onoh, sudah dapat onoh ternyata ini juga menyenangkan. Hanya kematian yang dapat memutus mata rantai nafsu.

Agama seringkali dikatakan sebagai solusi dari persoalan seperti ini. Namun, apakah benar demikian adanya? Lalu banyak yang bertanya atau setidaknya penulis sendiri yang bertanya-tanya, "kenapa sih, ada beberapa orang agamawan yang berpoligami?", atau lebih ekstrim lagi "kenapa sekarang marak kasus pelecehan seksual oleh guru agama?".  Apa hanya sekedar oknum atau memang ada yang salah sebenarnya dalam memahami hasrat, keingingan, nafsu , atau apapun itu istilahnya?

Fenomena Kuda leupas tina gedogan dalam istilah sundanya, atau kekagetan sosial dari suatu lingkungan yang banyak membatasi ke lingkungan baru yang bebas seringkali terjadi. Sebagai contoh ada banyak fenomena santri ketika keluar dari pondok jadi begajulan yang lebih-lebih daripada orang yang didik dari pendidikan agama seadanya. Begitu pula kurang lebihnya Film Madame Bovary ini menggambarkannya.

Alkisah, Ema merupakan seorang santri disalah satu biara yang ada di Perancis. Mungkin di film tidak terlalu digambarkan bagaimana kegiatan sehari-harinya sebagai seorang biarawati disana. Tetapi kurang lebih yang dapat Kita asumsikan ya kehidupan sehari-hari yang ketat dengan berbagai nasihat-nasihat keagamaan.

Setelah beberapa tahun berada disana, Ema dilamar oleh seorang mantri desa atau dokter yang kebetulan sedang bertugas di desa asalnya. Tentu ia mencintainya kemudian orang tuanya pun bersegera menikahkannya.

Sebagai pasutri muda, tentu gairah antara kedua pasangan sudah jadi hal lumrah. Tapi hari demi hari, Ema yang menikah dengan dokter tampan nan baik hati bernama Charles Bovary mulai timbul konflik dalam dirinya. Baru saja malam pertama, subuh hari tanpa solat subuh karena mereka Kristen. Ema yang kini menjadi Madame Bovary sudah ditinggal kerja tanpa bermesra ria sebagai pengantin baru.

Charles memang begitu mengabdi pada pekerjaannya, terkadang dengan segala kesibukannya. Ema merasa bosan sendirian di rumah. Tetapi Charles juga sesosok pria yang sangat baik hati. Terbukti, segala keinginan dari Ema selalu dipenuhi.

Hanya saja Ema, yang mengalami kekagetan akan dunia luar itu sulit mengendalikan dirinya. Dimulai dari godaan barang-barang berharga yang bisa dikredit. Hingga perkenalannya dengan konsultan Hukum di desa tersebut bernama Leo yang tampan serta cerdik dalam menemani kesepian-kesepian Ema.

Tak lama dari kepergian Leo, Ema kembali digoda dengan pria terkaya di desa tersebut. Bukan hanya kayanya saja yang menggoda Ema, tapi juga bagaimana pria kaya itu mampu membuat Ema merasa nyaman menjadi masalah. Selingkuhlah lagi si Ema ini.

Sampai pada titik akhir, ketika semua hutang sudah menumpuk dan jatuh tempo. Ema kelabakan untuk membayarnya. Tak cukup disitu, azab Tuhan tak ia hiraukan dengan tetap berselingkuh dan berselingkuh. Sungguh Charles sangat kuat menurut saya, heuheu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline