Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Puisi: Hujan Merangas Jasa

Diperbarui: 20 Maret 2024   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay 

Aku di antara  hujan merangas jasad
Bersuluh petir menapaki gelap
Sisa  rinai berjuntai di dahan kerontang.
Kueja lafaz takdir tersibak di awan  
Guntur menjerit -jerit  memandu arah


Suara burung hantu menempel pada lumpur
Jasadku  terbakar percikan rembulan
Mata kaki rabun menatap jalan
Aku tertatih merwarnai garis nasib


Hujan mulai merangas segenap  jasad
Basah kuyup menutup ubun-ubun
Kulihat  cermin berteriak lantang  
Jejak malam menelan bayang


Hujan merangas memanggut cinta
Bergemuruh menombak perut bumi
Gelap menggulita mengusir rembulan
Bintang genit bersiul dalam remang


Hujan merangas belahan dada
Beranda jiwa menggigil sepi
Para penyair menyulam langit
Biar hujan dikulum awan

Lhokseumawe,   Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline