Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Puisi: Jeritan di Ujung Jemari

Diperbarui: 19 Maret 2024   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pixabay 

Jempol mengapit  telunjuk dan jari tengah
Ujung pena menguap peluh menetes kisah
Jari manis bersila menikmati kalungan permata
Kelingking bisu di ujung shaf dalam kepalan


Otot -otot  merangkak di hamparan buram
Lengan mengayun mesra mengikuti irama bait
Diksi bersinggungan menata pola
Amanat menyelinap dalam tumpukan


Ratusan goresan menyembur indah
Mengalir kemana angin mengalun
Berteriak latang mengerang tentang apa saja


Tentang pengemis meringkik di balik peron kereta
Tentang pemulung menggulung ibukota
Tentang si miskin mengantung batu di lambung
Tentang penguasa menanam pohon besi menjalar di kota- kota
Tentang tangisan bayi merengek susu pada puting yang kerontang


Jempol mengapit  telunjuk dan jari tengah
Sajak- sajak tersangkut di awan panas
Suara lantang mulai parau meracau
Teriakan para jelaga ditelan puting beliung


Jempol dalam gemgaman  kebas
Imajinasi mentok di langit kekuasaan
Curahan  kepedihan  membasahi  buah pena
Idealis  ditabalkan pada untaian akasara


Jempol mengapit telunjuk dan jari tengah
Kelingking bergoyang mengukuti irama bait
Rima berdendang riang mengiringi nada dan rasa
Ratusan goresan telah ku ukir tentang mu kawan
Tetapi dunia tetap congkak dan rakus  


Lhokseumawe,19 Maret2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline