Tiga serikandi cerdas datang dari kantong -kantong suci
Tiga lelaki tegap dan megap- megap datang nun jauh di sana
Berlarung sarung menyulam diksi jadi ukuran
Menjahit baris menyulam makna demi generasi dan harapan negeri.
Duduk melepuh di atas kursi - kursi bersorban
Kadang belagu dan melucu mengusir kepenatan
Kata- kata disungsangkan kemana suka
Makna dikebiri dan diselingkuhi demi tugas merenda jiwa
Tiga serikandi berkaca mata, seragan campuran menutup jasad
Tubuhnya semakin kemayu diguyur indikator dan materi
Sesekali tampak cemberut digusur waktu dan peluh
Jemari menari menyusun kata mengundang tanya
Tiga lelaki berwajah culas
Celotehnya ugal - ugalan
Bibir nya kebas -kebas mengurat canda
Gelegak tawa menggelegar di keramaian
Bertiga membunuh sepi mengusir lesu
Tiga serikandi berlian datang dari mana saja
Bersembunyi di balik kacamata hitam
Usianya di pinggir senja menapaki malam
Semangat bagai karang dihantam gelombang
Cita -cita menyulam emas pada negeri sudah terpatri
Tiga lelaki setengah ganteng datang dari kayangan
Menjual keluguan, seolah polos dan jujur
Padahal pencundang dalam mengulik kata
Menggulir alur pikir ke lembah- lembah
Tiga lelaki berwajah kusut didera masa
Mengupas rasa, mengundang penasaran
Lhokseumawe, Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H