Tubuhmu meliuk-liuk di atas hamparan buram
Tanganmu nan gemulai menampar siapa saja tak mengenal kasta
Goyang pinggulmu memabukkan pembaca maya
Suara sendu mendayu menebar rasa
Napasmu bagai angin kemarau membakar ilalang
Titian baitmu menawan bagai cendawan
Sindiran makna kau telungkupkan di tengah rima
Desiran anginmu mematahkan ranting -ranting ketidakadilan
Aksaramu tumpah lewat tinta lusuh tak bercorak
Temamu bergema menggetarkan jagad
Orang -orang sensitif menatap sinis
Kau bukanlah pemuja kerajaan sesat
Kau tiupkan roh dalam pemberontakan makna
Kumpulan diksi seolah menyembur madu
Pesona makna menguratkan keperkasaan dalam rasa
Kau sematkan isu insani pada rakit kata berikat utas
untaian kisah berkisah kejemuan para jelata
Lhokseumawe, Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H