Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd
Salah satu bentuk tulisan yang menuntut pemahaman penulis terhadap masalah yang ditulis adalah menulis resensi. Dalam bahasa sekarang resensi sering disebut dengan review.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk karya sastra, akan tetapi resensi atau review juga berlaku untuk sebuah film. Menulis resensi berati menyiapkan diri secra komprehensif terhadap kandungan isi sebuah cerpen atau film.
Setiap resensi yang ditulis harus berkualitas dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Pentingnya sebuah resensi baik buku atau film akan mendongkrak minat pembaca atau penonton terhadap objek yang dijadikan resensi.
Resensi merupakan tulisan yang berisi ulasan, pertimbangan atau pembicaraan suatu karya sastra dan non sastra. Dalam resensi terdapat beberapa tulisan yang berisi tentang buku, cerpen, dan novel.
Penulis resensi biasanya menginformasikan tentang keunggulan dan kelemahan sebuah buku. Meresensi buku fiksi berbeda dengan meresensi buku nonfiksi. Dalam meresensi buku fiksi yang berperan adalah apresiasi dan penghayatan.
Dalam meresensi novel, misalnya,penulis perlu mengemukakan ikhwal menarik tidaknya alur, kelihaian pengarang dalam membangun konflik, pengajuan watak tokoh dan sejenisnya. Berbeda dengan meresensi buku non fiksi.
Hal yang diperlukan dalam meresensi buku nonfiksi adalah pemahaman atau masalah yang dikemukakan. Penulis diharapkan dapat menilainya secara obyektif. Selanjutnya, penulis harus mengkomunikasikan kepada pembaca tentang kelebihan dan kelemahannya.
Dalam hal ini peresensi harus memperkenalkan buku tersebut, sehingga menarik minat masyarakat untuk membacanya. Hal-hal yang dibahas dalam sebuah resensi adalah latar belakang buku yang akan diresensi, jenis buku, keunggulan, kelemahan buku, nilai buku dan kesimpulan yang mengarah pada tujuan pembuatan resensi yakni buku tersebut layak dibaca atau tidak.
Untuk lebih mengetahui lebih lanjut tentang pengertian dari sebuah resensi, berikut dijelaskan beberapa pengertian dari resensi yang diungkapkan oleh beberapa para ahli.