Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Gaung Kampanye Caleg Tergerus Capres-Cawapres

Diperbarui: 29 Januari 2024   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tribunmuria.com/Hanes Walda


 

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M. Pd. 

 Sejak  tahun pemilu  mulai  berdentang, orang - orang  sibuk  mengulas  dan  menganalisis  siapa  calon  pemimpin  Indonesia  ke depan.  Dilihat  sekilas, mereka  seperti ahli  politik   pada acara Talk Show  yang  ditayangkan  di  televisi   swasta nasional   dewasa  ini.

Padahal   ketika   ditilik  lebih jauh, ternyata referensi  politik  yang  digunakan  adalah  media Tiktok  dan  Facebook.  Media tersebut    belum  jelas  informasi  yang  dibicarakan,  akan tetapi mulut  mereka  berbusa - busa  mengupas  politik  yang   berkembang.  

"Politik  basi  ala  warung  kopi"  itu  versi  penulis  yang  berkembang  dewasa  ini. Tanpa  modal    yang  cukup  mereka  menjadikan  dirinya  raja di  warung  kopi  dalam  debat  sarung  yang  diluncurkan.  

 Anehnya,   debat  sarung  yang  tidak  jelas  mana atas  dan   mana  bawah  hanya  membicarakan  calon  presiden  dan  wakil  presiden.  

Pertanyaannya  mengapa   pemilihan  legislatif  sepi seperti  ditelan  waktu.  Hanya  sampah -sampah  visual  milik  sang  caleg  yang  berceloteh  mengumbar  janji  di atas  panji  dalam nuansa  warna? 

Lebih  lanjut, mengapa  masyarakat  tidak  tertarik  sama sekali  mengulas dan  membahas  tentang  calon  legislatif, baik  secara personal    atau program yang  ditawarkan? 

Pemilihan Calon Legislatif Dilaksanakan  Serentak dengan Capres Cawapres

Ketika pemilihan capres-cawapres dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan legislatif, maka gaung capres- cawapres lebih bergema. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline