Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Puisi: Diculik Aplikasi

Diperbarui: 27 Januari 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Anakku...!
Maafkan Kami tak bisa melayani sepenuh hati
Pendidikan berlangsung dalam aplikasi
Orang - orang dimasukkan dalam kotak lima inci
Lalu, diantar lewat jaringan dalam jarak yang dilipat
Saling menyapa pada ruang hampa demi selembar sertifikat

Anakku ...
Maafkan Kami, karena tak lagi jadi teladan
Kami telah menjadi tamu di rumah sendiri
Aplikasi disembah bagai raja di istana
Para punggawa mengawasi dalam pelatihan mandiri
Pendidikan mulai aneh dan menggelitik

Anakku ...
Kurikulum seperti  dikumur- kumur
Setiap lima tahun berganti baju dan nomenklatur
Kami bingung terhuyung - huyung
Bagai kuda beban dipasang kaca mata hitam,
Lalu disuruh merumput di lahan tandus

Anakku...
Di depan perpustakaan yang kesurupan
Pada koridor sekolah yang kedinginan
Kami mengurut dada menghadang  penyesalan


Anakku..
Kalau begini cara Kami membesarkanmu
Kalian bisa apa kelak, ketika negeri dilanda badai
Badai kemajuan yang mendekatkan jarak
Badai teknologi yang mengusir orang - orang dekat
Badai informasi yang menghapus sekat - sekat negeri

Anakku...
Maafkan kami tak lagi melayani sepenuh hati
Kadang kalian harus mandiri, karena kami di pelatihan mandiri
Hari - hari ini kami diculik aplikasi  dalam negeri

Anakku...
Pahamilah Kami
Anak Kami, istri  Kami dan keluarga Kami,
Bergantung pada sertifikasi
Itu hanya ada pada satu aplikasi

Lhokseumawe, Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline