Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Dulu, ketika penulis menginjakkan kaki di Kota Banda Aceh. Penulis berangkat ke kota bersejarah dalam peradaban dunia untuk melanjutkan studi pada kampus yang terkenal sebagai jantung hati masyarakat Aceh.
Hari kedua berada di kota tersebut, penulis langsung diajak teman dekat yang sudah lama berdomisili di kota tersebut. Menulis teman penulis bahwa, "Ada sebuah kejanggalan, bila seseorang yang datang dari daerah ke Kota Banda Aceh , tidak menyempatkan diri untuk berfoto di depan Mesjid Raya Baiturrahman"
Apalagi tambahnya, foto tersebut diberikan bingkai dan dipajang di diding. Sebagai bukti bahwa seseorang sudah pernah menampakkan kakinya bahkan sempat beribadah di tempat tersebut.
Begitulah cerita yang berkembang mengenai kemewahan dan keunikan gedung religius yang keindahannya menjadi sorotan semua orang sampai ke Asia Tenggara.
Sebelum teknologi dan informasi maju seperti sekarang ini. Apabila berkunjung ke sana sudah ada fotografer yang siap sedia menawarkan jasa kepada pengunjung untuk membuat foto kenangan di depan mesjid tersebut.
Namun sekarang hal itu sudah agak jarang dijumpai. Para pengunjung mengabadikan sendiri kenangan tersebut dengan media yang dimiliki.
Sesuai dengan judul yang sudah dipasakkan pada kepala artikel ini. Penulis tidak sedang mengurai kenangan yang penulis miliki, ketika masih menempuh studi di Ibu Kota provinsi tersebut.
Sebagai daerah yang dijuluki Serambi Mekah, keberadaan Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh merupakan sebuah Ikon yang mendunia. Oleh karena itu, sangat pantas penulis memberikan judul artikel ini " Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Antara Sejarah dan Destinasi Wisata "
Selayang Pandang tentang Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh