Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Puisi: Ilalang

Diperbarui: 13 Januari 2024   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber Gambar: Pixabay 

Dataran batu bersimpuh ilalang lusuh
Menjalar lurus mengukur waktu
Belalang mengepak sayap mengibas ragu
Pucat kerontang disetrika panas
Dataran tandus beralas batu,
Akar lembut meremas batu jadi debu

Dataran batu menghembus debu
Goyangan daun-daun menumbuk batu
Panas menyengat pembuluh
Bingkai bongkahan mengunyah serabut
Satu persatu tercerabut tersengal-sengal
 
Dataran batu tandus
Ilalang  minum darah  tetesan batu
Matahari terbahak-bahak dalam buaian
Semburan darah memantul pada langit
Kerongkongan banjir darah meronta-ronta

Dataran  batu tak lagi tandus
Ilalang menguap.darah batu
Semburan cahaya menawarkan kematian
Langit darah membalut bulan sepotong
Ilalang tampak  gemetar dibalut darah
Kapak dalam genggaman tapi nyawa kian meregang

Ilalang di hamparan batu
Langit melelehkan batu bertambah tandus
Ilalang terkubur di atas batu  
Nisannya tertancap  di hamparan batu
Celah kubur meneteskan darah

Lhokseumawe,  Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline