Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Puisi: Bumi Mengeram Basa

Diperbarui: 11 Januari 2024   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabut menyusun timbunan embun  
lampu merah padam seketika
bumi mengeram basa dalam kepanasan
Laron berterbangan mencari cahaya malam
berserakan tumpang tindih di bawah lampu neon

ember kosong antre di bawah cucuran
mengharap percikan sisa  dari pelepah kehausan
tiba- tiba angin  barat memikul badai menerkam jiwa  

pucuk kelor gemulai berjuntai di ujung dahan
hujan harapan belum merekah
kadang pagi  awan membayang

gemuruh ombak menerpa pantai
menggertak angkuhnya karang
gelombang pasang menelan bulan
percikan buih dikulum angin, selebihnya dijadikan pelepas dahaga camar

musim tak lagi menepati janji
pancaroba mengelus  lekuk kasih sayang

Lhokseumawe, Januari 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline