Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd
" Menulislah, Sebelum Anak Cucumu Menulis Tentang mu bahwa Selama Hidup Kamu Tak Pernah Menulis ' Muklis Puna, 2017'
Kutipan di atas memberikan arahan untuk menulis. Menulis itu sebenarnya seni menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan. Disadari atau tidak bahwa, keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya. Akan tetapi, keterampilan ini didapat di alam, karena diproses melalui pelatihan dan keuletan.
Sebenarnya keterampilan menulis ini sudah dipelajari oleh seseorang sejak belajar pada jenjang Sekolah Dasar(SD). Cuma di jenjang tersebut, siswa masih belum bisa membedakan antara menulis dan menyalin. Mereka menganggap menyalin yang mereka lakukan selama ini adalah menyalin.
Pada tataran ini, menulis yang dipahami oleh mereka hanya sebatas konsep, bukan sebagai kegiatan praktik. Jenis dan bentuk tulisan dipahami pada tingkat pengertian, ciri - ciri dan bentuk. Praktik - praktik menulis sangat jarang dilakukan oleh siswa.
Kurikulum sebagai acuan pembelajaran pada tingkat sekolah telah memasukan keterampilan menulis sebagai kegiatan produktif. Artinya, setiap pengetahuan yang dipahami oleh peserta didik harus mampu diracik ulang dalam bentuk pemahaman baru dan memunculkan konsep baru dalam bentuk tulisan. Sebagai keterampilan produktif, menulis paling banyak diminati oleh sebagian orang. Ada sebuah kebanggaan, apabila tulisan seseorang dibaca dan dianalisis oleh pihak pihak tertentu.
Selanjutnya, mata pelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat sekolah adalah suatu penghela terhadap disiplin ilmu yang lain. Atas dasar inilah mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan pada setiap jenjang sekolah di negeri ini.
Sebagai bahasa pengantar pada instansi pendidikan, mata pelajaran Bahasa Indonesia hadir sebagai media utama dalam menyampaikan informasi, baik dalam bentuk tulisan, maupun lisan. Dengan demikian, keterampilan menulis menjadi beban dan tanggung jawab guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada semua jenjang.
Lalu ,bagaimana konektivitas antara uraian di latar belakang tulisan ini dengan judul yang telah bertengger di atas ? Sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, kiranya penulis perlu mengantarkan pembaca kemana arah tulisan ini melaju.
Selanjutnya, yang menjadi titik fokus tulisan ini adalah keterampilan menulis. Akan tetapi, esai merupakan bagian yang dirasa sulit oleh sebagian peserta didik dan guru sebagai pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia.