Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Puisi: Bisu

Diperbarui: 23 Desember 2023   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay 


Aksara mendedah dada
Menghadang jalanan
Menghujam belahan kanan
Darah- darah tumpah
Keranjang jiwa terkoyak

Bibir kebas ditebas dahaga
Ludah beku
Bongkahan dingin mengental
Pipa -pipa biru disumbat amarah

Secepat kilat diksi menyambit
Dada meletup -letup
Curiga terus menabuh kemarahan
Umpatan menyanyikan kepiluan
Makian senyawa dalam darah

Aku bisu
Di sudut waktu mengulum  resah
Netra berkaca-kaca
Telinga mulai pegal -pegal
Setitik embun telah menguap bandang
Melintang pukang menghantam  jiwa

Angin semakin mengambang
Layang -layang mencari selamat
Rusuk- rusuk bambu meliuk- liuk
Badai mengundang hujan
Kilat menyambangi petir
Mahkota berbicara
Aku terjerembab

Malam terus mengusir bulan
Bersuluh rindu kusasar jalan
Pasang mendongkrak riak
bergemuruh menampar pantai

Jauh semakin menjalar
Harapan merambat berganti haluan
Emosional tak beraturan
Membusur ke mana arah
Aku mendua pada  asa

Lhokseumawe,23 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline