Adalah secuil asa di ujung waktu
Seperti bulan pamit pada malam
Pulang bertandang ke peraduan
Menitip kenangan pada awan diarsir matahari
Ada rasa yang tak sanggup membusur
Karena bathin tak merelakan ia terucap
Dari sini, Pada teras matahari melirik jiwa
Aku terpana pada cita yang tersangkut di angan
Seperti kayu lapuk dijahit hujan
Menggigil dan mengigau
Kaki -kaki penyangga kian lapuk
Pohon kematian kian merapat
Burung gagak mengitari angkasa
Memikul pesan bahwa peluit akan menjerit
Serak- serak suara mengundang pulang
Biarlah bidadari menata ulang
Puing puing kenangan yang kutinggal
Karena yang kucinta tak wajib kumiliki
kesayangan adalah semasa dalam rasa
Sayang...
Aku sekarang sedang belajar menata
Menata lupa pada kenangan
Menata sepi di tengah kerumunan
Belajar menata tiada di antara ada
Belajar pada keringat matahari
Belajar pada ombak dikulum angin
Belajar pada pasang pulang ke pantai
Adalah kisah di ujung senja
Merayap dalam ratapan
Melepas hasrat terakhir dalam cita
Lhokseumawe, Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H