Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Di Pinggang Sepi

Diperbarui: 12 Desember 2023   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini di pinggang sepi
Aku menghitung  debu pulas di jendela
Warna putih tersamar dalam kabut
Roda terus menggulir waktu
Berjalan bagai kilat menjilat malam
Nafsu semakin agresif menebar angin


Suara langit telah lama menjauh
Aku lelap dibelai cerita semu
Noda - noda  hitam mulai bersekutu

Bulan menutup diri
Cahaya bungkam
Aku terdiam di ruang tunggu

Bulan terlelap dalam pangkuan
Senja merambat menjemput malam
Dadaku telanjang
Jiwaku meradang
Tenggorokan kerontang
Harapan meronta-ronta
Aku diam dalam tatapan
Keringat mengurat cerita
Cermin memantul kisah


Di sini...
Di tengah riuh-resah antara debu dan air mata
Dunia diumbar menelanjangi syahwat
Bulir -bulir bening mengupas bola mata
Aku terjebak diantara dua kutub


Malam ini di pinggang sepi aku diadili
Oleh rasa yang menabuh asa
Oleh cinta yang kekal tak bertepi
Oleh jiwa mengaduh pilu
Oleh nafsu mengangkang dunia
Oleh tangan berkacak pinggang
Menopang langit, menantang matahari


Malam semakin mengerucut
Debu- debu menumpuk di jendela
Tadi pagi kulihat angin kembali ke lembah
Dadaku sesak, perseteruan berkecamuk
Rongga dada berdegup dihantam kekalutan


Lhokseumawe,  Desember   2023 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline