Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Kepada Pemilik Tinta

Diperbarui: 1 Desember 2023   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pixabay 


Tinta mu pudar
Meluncur bagai bandang
Menerjang
Meluluhkan- lantakkan kota tua
Bahasa mu indah merayu jiwa  lugu


Syahdu...
Membusur laksana panah diterpa angin


Tinta mu merah  
Menyalak
Membakar tragedi semusim
Untaian bait tak bergeming mengubah negeri
Syair mu memuja syahwat  dalam  gambut berlumpur

Hai  penyair salon...

Di mana kau telungkupkan nyalimu
Kau tiarap dalam glamor  cinta sesama
Memuja, membakar dupa mengasapi keindahan dengan sajen birahi
Kenapa ujung pena mu mandul?
Pucat pasi  di mata pemangsa keadilan

Kawan....

Beranikah kau?
Semprotkan tintamu ke muka penjarah negeri
Menebas...
Geraham munafik dibalut dasi  menjerat mangsa
Beranikah kau ?
Penggal perompak  negeri  dengan kilatan mata pena
Beranikah kau ?
tumpahkan tinta panas di langit persada negara

Kawan...
Jutaan jelaga
Melambai pada keadilan
Jutaan  ranting menanti  kumpulan embun raksasa menguap di ujung pena
 Ribuan wajah memelas digusur berkasus-kasus
Ribuan  penganggur antri mengapit map lusuh di gerbang negeri

Kawan...
Mereka tergerus siklus hidup di negeri subur
Bergerombolan  melompat lewat selat  mencari hidup
Dalam tintamu mereka bersenyawa  


Beranikah  kau?
kau.goreskan  nasibnya pada mata hari bersandar di kepalamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline