Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Aku, Hujan, dan Bulan November

Diperbarui: 29 November 2023   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Pixabay 


Pagi berlalu,  laut berkabut
Ombak menari pelan pulang ke pantai
Pasir -pasir terlelap dalam buaian hujan

Laut semakin teduh,  nelayan mendengkur dipeluk dingin
Satu  dua gelombang pecah memburat buih
Begitu indah penantian pagi diliput mendung

Dari jauh camar menyamar di langit abu- abu
Berputar dan menukik mengecup pucuk-pucuk gelombang
Bebas menebas membuang rasa tanpa beban

Andai aku mampu menebar resah seperti camar
Bebas dari resah menghadang tanggungan
Bebas pajak jalanan yang melipat
Bebas berfoya ria mengungkap resah

Luput dari tugas yang menumpuk
Luput dari politik - politik ambigu
Luput dari rindu yang menderu
Luput dari  sejuta kisah yang menguras peluh

Waktu terus mendaki siang
Matahari dibalut kabut,  kaki langit mendekap laut
Pondok -pondok berceloteh
Orang -orang menghempas selimut
Duduk terpasang memangku harapan

Aku,  camar dan hujan bulan November
Adalah penantian merenda pagi

Lhokseumawe,  November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline