Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Kaulah Sejatinya Guru

Diperbarui: 1 Desember 2023   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

  Kau usir   mendung di antara belantara negeri
Batu cadas menghadang telapak
Terjal mengoyak terompah,  
hingga telapak bernanah

Kepompong berselimut lusuh
Tapi niatmu tak  tergusur dari busur

Pahlawan tanpa jasa,
mengemban tugas tanpa koma
Upah - upah bukan tujuan,
namun lenyapnya kebodohan  adalah harapan

Gunung -gunung Kau jelajah sampai telaga
Menebar virus membuka tabir
Sungai deras penuh riam bukan halangan
Tugasmu menyalakan bara,  bukan mengisi bejana

Pasang sungai berganti surut,  
kau tak pernah larut
Jiwamu bagai baja bukan sepuhan
Tak goyah dihantam badai
Tak  lusuh digerus arus
Tak pudar dibalut lumpur

Titi boleh bergantung
Jalan boleh buntung
Lumpur boleh bertimbun
Sungai  boleh menggulung
Kau tetap bersenandung
agar tunas tetap subur

Kau adalah replika negeri dalam bayang
Menjadi lilin di gelapan,  membakar diri
menyulut motivasi

Di sini..
Di kota -kota
Teman sejawat bercanda ria
Di bawah gemerlap kota,

Mengumbar senyum di bawah tumpukan,
tunjangan berlipat empat
Uang minum ribuan gelas
Uang makan ratusan piring

Motor mewah sepatu mengkilap
Seragam sutra,  ransel kulit corak  Eropa
Entah dari tanah apa Kau dibuat
Entah dari mana hatimu dianyam
Entah dari mana jiwamu ditiup


Hingga kau lebih kuat dari baja
Aku hanya mampu mengurut dada
Menopang dagu merunut mu berpeluh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline