Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Paragraf dalam tataran sintaksis merupakan satuan bahasa terbesar. Satuan terbesar maksudnya karena paragraf merupakan wadah tempat berkumpulnya satuan- satuan bahasa lainya, seperti kalimat, klausa, frasa, kata, morfen, fonem dan fon. Kalau ditinjau dari segi pengkajiannya, sintaksis mengkaji tentang paragraf, kalimat, klausa dan frasa. Sedangkan kata, morfen, dan morf termasuk bidang kajian morfologi. Selanjutnya, fonem dan fon dikaji dalam bidang morfologi.
Walaupun paragraf merupkan suatu wadah bagi ketiga satuan tata bahasa yang telah disebutkan di atas, tetapi paragraf mempunyai jenis-jenis tersendiri. Pembagian jenis-jenis paragraf bergantung pada cara dan tujuan penyajiannya masing-masing. Ditinjau dari cara dan tujuan peyajian paragraf dibagi lima jenis, yaitu jenis paragraf yang menceritakan suatu peristiwa disebut dengan paragraf narasi, kedua adalah paragraf yang bertujuan melukiskan suatu kedaaan atau gambaran tentang suatu objek kepada pembaca disebut paragraf deskripsi. Jenis paragraf yang ketiga adalah paragraf ekposisi, paragraf ini berfungsi memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu permasalahan, proses terjadinya sesuatu dan petunjuk melakukakan suatu kegiatan.
Paragraf yang ke empat adalah paragraf persuasif, yaitu paragraf yang mengajak pembaca untuk melakukakan tindakan sebagaimana kemauan dari penulis persuasi tersebut. Selanjutnya paragraf argumentasi, paragraf ini disajiakan dengan mengandalakan alasan-alasan yang logis dengan tujuan mempenguruhi pembaca agar memahami apa yang dipahami oleh penulis tentang suatu permasalahan.
Dari lima jenis paragraf di atas, yang menjadi pembahasan dalan penelitian ini adalah paragraf deskripsi. Secara umum paragraf ini merupakan suatu bentuk yang paragraf yang melukiskan tentang suatu objek dan keadaan yang ada. Karena objek dan keadaan yang dilukiskan dalam paragraf ini maka indera merupakan media yang berpengaruh terhadap paragraf deskripsi ini.
Selanjutnya, Keraf (2005:16) mengemukan tentang paragraf " Deskripsi adalah semacam bentuk paragraf yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu sedemikian rupa, sehingga objek itu berada di depan mata pembaca, seakan-akan pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai sesuatu yang dialami misalnya pemandangan, orang atau sensasi"
Pengertian di atas, memberikan sebuah gambaran bahwa paragraf deskripsi ingin membuat pembaca menginderai apa yang dilukiskan penulis dalam sebauah paragraf, baik berupa objek, maupun hal atau keadaaan. Rangsangan indera yang diberikan oleh penulis kepada pembaca dalam memahami sebuah lukisan melalui untaian kata-kata tentang objek dan keaadaan ditentukan melalui pengalamam langsung si penulis. Senada dengan pengertian di atas, Asrom, dkk ( 2000: 13) mengemukakan tentang deskripsi adalah
Tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain) dalam menulis deskripsi setidaknya ada dua hal yang penting kita miliki. Pertama kesanggupan berbhasa yang kaya akan nuansa dan bentuk. Kedua, kecermatan pengamatan dan keteliitian penyelidikan terhadap objek yang akan ditulis.
Suatu deskripsi harus dapat memberikan gambaran tentang objek yang jelas kepada pembaca. Hal ini baru dapat tercapai apabila kedua perrsyaratan di atas dipenuhi. Sebuah deskripsi bukanlah sebuah tumpukan kalimat yang tidak jelas apa yang dibicarakan.