Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Mengapa Pendidikan Kita Belum Berdampak pada Perubahan Karateker Bangsa?

Diperbarui: 22 November 2023   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pixabay 

Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Setiap tahun pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan selalu mengalokasikan dana yang luar biasa untuk pendidikan. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Untuk Tahun 2023  saja pemerintah menetapkan 25 persen dana  dari APBN tersebut untuk pembangunan pendidikan . Angka ini sangat fantastis jika dilihat pada besarnya dana APBN setiap tahunnya. 

Negara tetangga kita seperti Vietnam juga mengalokasikan APBN nya untuk pendidikan juga  25 persen dari pendapatan perkapita negarnya. Namun hal ini berbeda dengan  negara kita jika merujuk pada dampak yang muncul pada kualitas pendidikan kita. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa  posisi negara Vietnam berada di atas negara kita  dalam rangking penduduk Se-Asia Tenggara. Inilah yang menjadi permasalahan besar dalam pembangunan pendidikan Indonesia hari ini.

Hemat penulis, dunia pendidikan Indonesia  hari ini (maaf seperti orang buang angin) baunya menyebar kemana-mana, namun tidak terlihat bentuknya. 

Ketika berbicara tentang pendidikan, semua orang memberikan reaksi yang  beragam. Pendidikan  tidak dapat dipisahkan dari guru. Karena guru adalah suatu hal yang mengubah pola pikir dan karakter masyarakat. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk membudayakan kehidupan bangsa secara komprehensif dan sistematis  dalam kurikulum sebagai kerangka acuan pembangunan pendidikan. 

Lebih lanjut, kurikulum sebagai tolak ukur pendidikan saat ini belum  mampu mengubah karakteristik siswa. Tantangan sulit dewasa ini tidak dapat dijawab dengan bantuan kurikulum yang sesuai.

 Kebutuhan pengguna layanan dan  pengguna jasa masih belum terpenuhi, Itulah sebabnya orang asing bisa masuk  setiap ada lowongan. Secara keseluruhan, kurikulum  masih belum sesuai harapan. 

Dikutip dari filosofis orang Aceh, : "Jaroe Bak Cangkoi, Mata U Pasai' Artinya, jika seorang petani ingin menanam di ladang atau kebun, jika ia mempunyai cangkul, maka matanya harus  tajam untuk melihat kebutuhan pasar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline