Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Ratapan Malam

Diperbarui: 21 November 2023   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pixabay

Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Kusamperin matahari dari haluan barat
Wajahmu memantul pada cahaya

Aku terkesima pada zaman  terseok- seok menuju akhir

Aku melihat waktu melaju tak sempat menjamu
Aku merindukan wajahmu,
Aku melihat wajah-wajah berdarah para bocah menahan resah

Orang-orang kampung menyembah tuhan lima inci 
Dan kotak berwarna   telah menculik  kehidupannya
Kemesraan diumbar di  dalam kaca transparan.
Aku muak dengan kemajuan gila semacam ini
Kenapa kemajuan menjadi momok 

Semalam Aku bermimpi
Sepi menjadi kaca.
Apa yang bisa kulakukan,
bila  kata- kata terbentur meja penguasa
Udara mencurigai langkah
Sapaan hanya formal,
di belakang menikam dalam pasal

Cahaya fajar mengkilat
Gemuruh laut adalah sepi
Dan lalu muncul wajahmu.
Angin menyapu ubun-ubun

Empat puluh tahun menahan.kantuk
Perutku terburai  di jalan -jalan lengang.
Aku menulis sajak melawan rezim penyakitan
Berpetualang  dalam udara berdebu

Anjing-anjing geladak bersiul dalam kelabu
Para penjilat muncul dari perut matahari 

Aku terkesima.
Kusamperin matahari dari haluan barat
 Wajahmu memantul pada cahaya

Lhokseumawe, November 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline