Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd
Sudah lama sekali Kau mengekor matahari
Tiang- tiang penyangga lapuk dikunyah waktu
Sekian tanda, kau akan berakhir mulai tersibak
Goncangan demi goncangan adalah bukti Kau semakin tua
Banjir- banjir melintang- pukang,
Menggulung segala congkak dan keangkuhan
Badai -badai menyapu kesombongan
Apakah Kau ingin berbenah?
Di mana -mana lautan berkumur- kumur
Lalu meludah kotoran hitam
Melumat segala keserakahan
Membersihkan bumi dari gelimangan dosa
Kulihat tanda tertulis pada angin berputar tak searah
Kulihat hujan semakin cepat menjahit bumi
Kulihat sungai meluap dengan semangat, mencuci tanah - tanah dari darah tak berdosa
Kulihat wabah bagai gurita melilit mangsa
Muncul seketika merampas nyawa dalam sepekan
Bergerak bagai bola salju, lalu keliling meneroka dunia
Orang - orang sibuk mengusut penangkal
Keyakinan digadai dengan maya
Jarak jadi tujuan, iman lepas di dada
Kematian di update di kotak- kotak
Bagai laporan pemilukada
Apakah Kau mulai berbenah?
Adalah tanda semakin tampak bergerak
Seruling maut seakan berlari mendekat
Huru- hara datang dan pergi
Di sana...
Di balik lembaran suhuf
Catatan bersenandung cerita fakta
Tentang bumi yang sudan uzur
Tentang manusia mencari tuhan dalam rasa
Dunia dalam nuansa rasa
Bercerita tentang tanda penghabisan
Lhokseumawe, November 2023