Lihat ke Halaman Asli

Muklis Puna

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Matahari Bermuka Dua

Diperbarui: 6 November 2023   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pixabay ( Google.com)

  Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd 


Setelah matahari kembar itu
bersatu dalam cawan politik,
Menyaru dalam kepedulian
orang -orang berdiri di atas kepala sendiri
Resah - resah pemilik jiwa,
pelan-pelan tersungkur dalam jurang kepentingan


Adalah dendam di ubun- ubun ,
Lalu meleleh di kaki-kaki politik
Jiwa- jiwa yang dirampas malam itu,
penasaran mengusung  tanya


Mengapa tulisan hidup berbeda lafaz?
Mengapa  lidah melaju ke lain arah?
Kenapa bendera  harus menghapus cita?
Berkibar di pagi buta, telanjangkan dada


Kemana ikrar yang kau lafaf saat gegap gempita?
Kemana  sudah menguap darah yang tumpah di hari huru-hara?
Darah-darah mengalir menyusur kali
Kali dibendung umbul -umbul
Beku mengental di atas aspal
Dieram matahari dan bulan bermalam-malam
Dikikis pedal-pedal sedan berplat mewah


Setelah matahari kembar bersatu dalam cawan
Kasak- kusuk mundur  ke hulu
Dijemput ombak digulung pasang
Dikipas angin selatan jadi kenangan semasa
Haluan kisah diputar mengarah ke selatan


Menyelingkuhi nafsu melilit usus
Setelah darah- darah itu kerontang
Jiwa- jiwa penasaran pulang menuju kandil
Wajah pucat menatap Tuhan dalam ragu


Dalam haru Dia bertanya
Dimana tempat ku Tuhan?
Bagaimana takdirku?


Sementara di sana....
Bulan dan matahari saling tatap
Berangkulan melepas kemesraan
Mengusir dendam
Membuang sekat
Menghapus kotak- kotak
Bermuka satu berjasad dua


Setelah matahari kembar itu menyaru
Aku adalah jiwa yang tergoda rayuan
Kupikir ada surga gratis di sana


Ada keikhlasan demi cinta ku pada-Mu
Tuhan...
Dimana takdir yang telah Kau tuliskan?
Biarkan darahku mengental dengan aspal negeri
Karena di sana, nasibku menggantung
di tangan dewi keadilan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline