Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Kabut Sutera Mengusik Rindu

Diperbarui: 6 November 2023   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber gambar: Pixabay

 Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd. 


Kabut asmara memabukkan rasa
Penasaran menghujam kalbu
Angan meradang pada buritan rasa
Torehan manja mengendap dalam jiwa
Ujung pena tak berperasaan

Semilir angin rindu merayu
Tetesan tinta manja menikam rasa
Imajinasi hampa pada hentakan
Diksi merah mengupas rasa

Nukilan menyerang hulu hati
Muntah menikam kalbu

Entahlah.....!
entah siapa mengusirkku dari hamparan gersang

Ah....!
Neg rasanya menyelami rentetan rindu tak bersumbu
Malu Aku....!
Mendayu- dayu dalam perahu di atas riak pada musim surut


Saudaraku di belahan negeri para ambia, 

Merangkak di antara bau mesiu dan desingan peluru
Bola mata menopang kantuk,
Pelatuk  serdadu mengetuk pintu malam,
Kepalan batu mengusir lapar
Gubug-gubug reot diaduk peluru
Penat menyengat,
Gumpalan kabut mesiu jadi penyegar jiwa


Ah.....!
Masih banyak lakon menggantung tentang mu,,
Mengapa rindu harus kukisahkan

Ah...!
Egoisnya diriku

Lhokseumawe,22 Oktober 2016 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline