Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Ketika Lampuuk Diam

Diperbarui: 4 November 2023   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Dokumen Pribadi

 
 Oleh: Mukhlis, S,Pd., M.Pd.

 
Biru menderu mengelus  landainya pantai
Sepagi ini kamu kesepian?
Angin lumpuh, mentari lembut membelai raga
Cemara terpasak kaku dalam lumpur pasir


Lampuuk...
Indah  dalam diam
Jadi temann pelipur lara
Semburat ombak bersahaja
Satu dua nelayan bercanda dengan buih
Mencari sesuap nasi yang mrengapung di antara karang


Enambelas tahun berselang
Engkau garang dan seram
Tubuhmu menggigil dan  mual
Muntah darah menyeruak ke mana-mana
Bersimbah ke daratan,  meluap dan melahap  rumah,  gubug, dan Istana
Mayat mayat berserakan bertelanjang  di selokan duka
Auman mu dahsyat membahana,  dunia terperajat


Lampuuk...
Sepagi ini aku sudah berada di terasmu
Ketika angin masih mendengkur
Bulan belum memompa pasang
Batu karang  sepi dari amukan badai
Dalam diam engkau begitu indah
Pasir putih terhampar bagai tikar bersulam perak
Ketika bibir  pantai  dilumuri ombak


Aku menunduk
Mengulang kisah
Bahwa kau pernah murka dalam semasa


Lampuuk...
Diam mu adalah sukaku
Lembutmu adalah keindahan
Namun marahmu menelan bahagia


Banda Aceh,    November  2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline