Lihat ke Halaman Asli

Mukhlis

TERVERIFIKASI

Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Separuh Jiiwaku Berpeluh

Diperbarui: 4 November 2023   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd

Separuh jiwa tertatih mengapit bulan
Ku hanya mampu mengusap percikan buliran kristal di bawah bulan sabit,
Lalu menetes lewat batang rambut yang menua
Lelapmu pulas dalam pangkuan kasih
Sebelum malam menjemputmu mengejar pagi, banyak keluh yang kau kisahkan

Jiwamu bagai baja dicumbu  jilatan api
Wajahmu polos dalam kepulasan,
Lembut merona ketabahan dalam ketegaran
Kupilinkan satu dua poni berjuntai pada wajah lelah menahan duka
Ku manjakan bola berbinar hitam putih pada bidadari titipan Tuhan

Puluhan almanak berganti pada dinding cinta berbalut rindu
Ketika kau kisahkan derita menikam raga
Aku terhuyung kerasukan cinta mengaburkan pandangan
Di atas tilam kusam ku tanamkan sebagian rasa kelu,
selebihnya ku sulam pada kegetiran bibirku


Perlahan malam mengeja detik menjadi menit
Aku masih memapah cinta pada bidadari separuh jiwa
Wahai separuh jiwa..!
Tuhan  tidak sedang bermain lotre
Di balik batu cadas menghadang jalan
Dia menyimpan permata bermata intan


Wahai separuh jiwa..!
Bersabarlah dalam duka
Aku akan menyaru dalam napasmu menahan sakit
Mari kita pikul beban ini sampai maut menjemput
Karena jaring sakral telah menjala kita dalam gubug cinta beratap rindu

Bertahanlah wahai separuh jiwaku..

Lhokseumawe, November  2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline